Unicorn, Kata Paling Trending di Debat Pilpres Kedua
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Debat calon presiden Indonesia kedua yang berlangsung hari Minggu (17/2/2019) antara Presiden Joko Widodo dan penantangnya Prabowo Subianto berlangsung lebih menarik, setelah debat pertama yang banyak dikritik karena dianggap membosankan,
Di dalam arena, debat yang bertemakan masalah infrastruktur, energi, pertanian dan lingkungan, oleh sebagian orang akan diingat dengan munculnya kata Unicorn.
Sementara di luar arena, beberapa menit setelah debat, terdengar dua ledakan sekitar 650 meter dari lokasi debat di Jakarta. Polisi kemudian mengatakan tidak ada korban dari ledakan tersebut, dan media lokal mengatakan ledakan itu adalah ledakan petasan.
Erwin Renaldi dan Tracey Shelton dari situs berita abc.net.au melaporkan, dibandingkan dengan debat pertama yang dilakukan tanggal 17 Januari lalu yang lebih banyak berisi rerotika, kali ini kedua calon presiden lebih banyak menampilkan angka dan statistik.
Namun, bila sebelumnya #DebatPilpres2019 sudah merupakan topik pengikat di Twitter bagi mereka yang ingin mengetahui bagaimana isi dan reaksi netizen mengenai debat, kata tambahan yang muncul dari debat kedua adalah Unicorn.
Hal itu dimulai ketika Presiden Jokowi bertanya kepada Prabowo mengenai strategi yang akan dilakukannya di bidang infrastruktur guna membantu industri 'Unicorn' di Indonesia.
Istilah unicorn adalah mengacu kepada perusahaan-perusahaan teknologi baru yang sekarang sudah mencapai nilai pasar di atas $US 1 miliar.
Indonesia sekarang ini memiliki 4 perusahaan yang masuk kategori unicorn dan diperkirakan akan bertambah menjadi lima di tahun 2019.
“Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk mendukung perkembangan unicorn Indonesia?” kata Jokowi.
“Yang Bapak maksud unicorn? Maksudnya yang online-online itu, iya, kan?” kata Prabowo bertanya balik.
Jawaban Prabowo itu disambut dengan gelak tawa oleh hadirin yang ada di Hotel Sultan, Jakarta.
Para netizen segera kemudian menggunakan unicorn, yang juga dalam dunia komik disimbolkan sebagai kuda terbang, dalam berbagai meme yang muncul.
Beberapa memunculkan kedua calon presiden naik kuda sembrani bersama-sama, namun di gambar lain ada yang menampakkan masing-masing capres sebagai kuda sembrani itu sendiri.
Perbedaan Gaya Kepemimpinan
Juga berbeda dengan debat pertama adalah gaya berpakaian Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalama debat kali ini.
Presiden mengenakan baju putih tanpa dasi dan celana hitam, dengan sepatu kets hitam putih, sementara Pabowo mengenakan jas lengkap dengan peci.
Sonny Muchlison, pengamat mode di Jakarta mengatakan pakaian yang dikenakan presiden menunjukkan sikapnya yang ‘sederhana dan apa adanya’, sementara Prabowo tampak ‘modis dan penuh percaya diri’.
Dalam pidato pembukaannya Prabowo kembali menyampaikan tema yang selama ini sudah banyak disampaikannya yaitu pendekatan ‘nasionalis dan patriotis’.
“Kita harus bisa berdiri di atas kaki sendiri, kita harus bisa swasembada pangan, energi dan air,” kata Prabowo.
Prabowo kemudian juga mengakui keberhasilan yang sudah dicapai di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi selama empat tahun terakhir.
Mereka yang memberikan komentar selama debat berlangsung mengatakan Presiden Jokowi tampak lebih agresif dan mempersiapkan diri lebih baik untuk debat karena masalah-masalah yang dibicarakan sudah dijalankan selama pemerintahannya.
Berbeda Pandangan dalam Soal Pertanian
Assyifa Szami Ilman, peneliti dari Centre for Indonesian Policy Studies. mengatakan kedua calon presiden memiliki pendekatan yang berbeda mengenai bagaimana mengatasi masalah pertanian dan ketersediaan pangan di Indonesia.
Indonesia pernah mengalami swasembada pangan di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, sehingga Indonesia dikenal sebagai negara pertanian, padahal menurut Ilman, sebagai negara kepulauan, Indonesia lebih banyak memiliki sumber kelautan.
“Ada pendapat keliru yang menyebabkan kita berharap bahwa Indonesia harus bisa memproduksi pangan sendiri sebagai negara pertanian,” kata Ilman kepada ABC.
“Ini pendapat yang keliru, karena 70 persen wilayah kita dkelilingi oleh laut, jadi kita lebih banyak memiliki air dibandingkan tanah.”
Dan selama hampir lima tahun menjadi Presiden, Jokowi sudah menemukan bahwa hampir tidak mungkin bagi Indonesia untuk swasembada pangan, kata Ilham.
Indonesia mengimpor berbagai jenis bahan pangan seperti beras, jagung, dan kedelai.
Berbicara kepada ABC sebelum debat dilangsungkan, Ilman dengan tepat memperkirakan bahwa Prabowo akan menggunakan kebijakan impor pemerintah saat ini untuk menyerang Jokowi.
“Saya ingin bertanya kepada Pak Jokowi, sebagai presiden, karena dalam beberapa kesempatan mengatakan tidak akan mengimpor makanan,” kata Prabowo.
“Ternyata dalam empat tahun terakhir, kita melakukan banyak impor … kami memiliki datanya. Dan ini sangat memberatkan petani.”
Dalam jawabannya, Presiden Jokowi mengatakan impor diperlukan untuk memastikan pasok makanan di Indonesia mencukupi.
“Pendekatan Jokowi lebih pada ketahanan pangan,” kata Ilham.
“Tidak masalah dari mana sumber makanan itu berasal, entah itu dalam negeri atau impor, sepanjang hal tersebut bisa digunakan orang banyak.”
Berbicara mengenai infrastruktur, Jokowi mengatakan di bawah kepemimpinannya, pemerintah telah membangun jalan tol sepanjang 600 km yang dikenal dengan nama “Trans Jawa” yang sudah menghubungkan Jakarta dengan kota kedua terbesar di Jawa, Surabaya.
Namun, Prabowo mengatakan banyak pembangunan jalan ini tidak berjalan efisien dan banyak proyek dilakukan tanpa ada studi kelayakan.
Setelah debat presiden selesai di Hotel Sultan, Jakarta, petugas keamanan disibukkan dengan adanya dua ledakan.
Menurut kantor berita Antara, terdengar dua ledakan yang terjadi dari arah Timur Stadion Gelora Bung Karno, sekitar 650 meter dari lokasi debat.
Polisi mengatakan tidak ada korban dan ledakan tersebut berasal dari petasan. (abc.net.au)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...