Loading...
SAINS
Penulis: Melki 07:28 WIB | Senin, 06 Januari 2025

Universitas Brawijaya Miliki AI Center

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid (dua dari kanan) menghadiri acara peresmian AI Center di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Minggu (5/1/2025). ANTARA

MALANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid pada Minggu (5/1) meresmikan pusat pengembangan teknologi kecerdasan buatan AI Center di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Seusai acara peresmian, Meutya menyampaikan bahwa AI Center Universitas Brawijaya sudah memiliki fasilitas yang luar biasa.

"Kami tentu juga akan mendorong supaya nanti output-nya juga luar biasa, termasuk aplikasi-aplikasi kecerdasan artifisial yang amat membantu, misalnya di bidang ketahanan pangan," katanya.

AI Center Universitas Brawijaya dihadirkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan penelitian berkenaan dengan pengembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di berbagai bidang.

Meutya berharap kehadiran AI Center di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya dapat mendorong peningkatan penggunaan teknologi AI dalam bidang seperti ketahanan pangan, kesehatan, agribisnis, logistik, hingga manufaktur.

"Ini bisa digunakan peternak, petani di Indonesia, untuk mencapai target kita untuk swasembada," katanya.

AI Center Universitas Brawijaya menyediakan program pelatihan dan sertifikasi yang mencakup materi pembelajaran mesin, deep leraning, pemrosesan bahasa alami, serta penerapan AI bagi mahasiswa, dosen, dan profesional bekerja sama dengan AWS, Microsoft, dan Google.

Selain itu, AI Center menawarkan layanan konsultasi guna membantu perusahaan dan lembaga yang hendak memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk mendukung proses bisnis dan operasional.

Tim ahli AI Center akan membantu perencanaan, implementasi, hingga evaluasi penggunaan sistem berbasis AI sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan maupun lembaga.

Meutya juga mengemukakan bahwa negara masih kekurangan orang-orang dengan kemampuan digital.

Ia mengatakan, upaya untuk menghadirkan lebih banyak sumber daya manusia dengan kemampuan digital membutuhkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah.

"Jadi, kita sudah melakukan kerja sama untuk tahap pertama minimal 500 pelajar, kemudian juga 100 sertifikasi dan ke depan tentu akan lebih banyak lagi," katanya.

"Kami sangat mendukung karena kami memprediksi bahwa kebutuhan terhadap kualitas digital sampai tahun 2030 ada sembilan juta," kata Meutya, yang berharap upaya Universitas Brawijaya bisa dicontoh oleh perguruan tinggi yang lain.

Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. berharap kehadiran AI Center dapat mendorong peningkatan kegiatan penelitian bersama para mitra untuk mengembangkan AI.

"Kami mohon juga arahan Bu Menteri dan juga bantuan lain, hubungan untuk pengembangan talenta digital di Indonesia," katanya.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home