Unjuk Rasa Serukan AS Hentikan Bantuan untuk Israel
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 1.000 orang bergabung dalam aksi unjuk rasa hari Sabtu (29/5) di Washington DC, Amerika Serikat untuk mendukung Palestina dan menyerukan diakhirinya bantuan AS untuk Israel.
Demonstrasi digelar di tangga Lincoln Memorial itu dilakukan setelah gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari pertempuran sengit antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza yang selama ini digelar.
"Kami berharap untuk mengirim pesan yang jelas kepada pemerintah Amerika Serikat bahwa hari-hari mendukung negara Israel tanpa dampak telah berakhir," kata salah satu demonstran. Dia pengacara Washington berusia 39 tahun, Sharif Silmi, saat berdiri di tengah kerumunan, di mana banyak pengunjuk rasa memegang bendera Palestina berwarna merah, putih, hijau dan hitam.
“Kami akan melawan politisi mana pun yang terus mendanai senjata ke Israel. Kami akan lawan, kami akan voting melawan mereka, kami akan mendanai lawan-lawan mereka, sampai kami mengeluarkan mereka dari jabatan,” kata Silmi.
Lama Alahmad, warga negara tetangga Virginia yang berasal dari Palestina, mengatakan opini publik AS berpihak pada perjuangan Palestina. "Ada perubahan besar" yang terjadi di AS sehubungan dengan perjuangan Palestina mencari tanah air yang berdaulat, kata Alahmad.
“Kami hanya ingin dunia menyadari bahwa kami adalah manusia. Kami bukan teroris,” kata Alahmad, 43 tahun, seorang ibu rumah tangga yang dibesarkan di Uni Emirat Arab sebelum pindah ke AS sekitar 20 tahun lalu.
Silmi menegaskan sekarang ada oposisi luas di AS terhadap bagaimana Israel memperlakukan Palestina, yang dia persamakan dengan apartheid di Afrika Selatan.
“Orang-orang sekarang sudah bangun, dan kami melawan. Baik kaum muda Yahudi, kaum muda Muslim, pemumuda kulit hitam, kulit putih, ada pergeseran generasi. Dan orang-orang bekerja lintas kelompok etnis, kelompok ras, untuk bekerja demi perubahan dan kebebasan dan pembebasan bagi rakyat Palestina,” kata Silmi. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...