UNRWA Sebut Hamas Mencuri Bahan Bakar, Makanan dan Pasokan Medis untuk Pengungsi
Pernyataan diunggah di akun X, dan setelah itu dihapus. Dan pihak IDF telah meng-capture postingan tersebut. Warga Gaza sekarang menghadapi kesulitan pasokan makanan, air dan listrik.
GAZA, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang bekerja dengan pengungsi Palestina dan keturunan mereka pada hari Minggu (15/10) mengindikasikan bahwa otoritas Hamas di Jalur Gaza telah mencuri bahan bakar dan pasokan medis yang diperuntukkan bagi para pengungsi dari lokasi mereka di Kota Gaza, selama pertempuran yang dipicu oleh serangan mematikan kelompok teror tersebut terhadap Israel.
Tak lama setelah memposting klaim tersebut pada akun X, UNRWA (United Nations Relief and Works Agency) untuk Palestina menghapus postingan tersebut. Belakangan mereka menegaskan bahwa tidak ada yang dijarah.
Dalam pernyataan aslinya, UNRWA mengatakan telah menerima laporan bahwa orang-orang yang mengaku dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas telah memuat pasokan ke truk. Dikatakan bahwa “bahan bakar UNRWA dan jenis bahan lainnya disimpan hanya untuk tujuan kemanusiaan, penggunaan lainnya sangat dikutuk.”
Menurut organisasi tersebut, para pejabatnya “terpaksa mengevakuasi” markas UNRWA di Kota Gaza pada hari Jumat (13/10) dan sejak itu “tidak memiliki akses ke kompleks tersebut dan tidak ada rincian tambahan tentang pemindahan aset.” UNRWA (dalam postingan di X) menambahkan bahwa kamera yang memantau fasilitas tersebut berhenti berfungsi setelah dirusak oleh “ledakan akibat konflik pada hari-hari sebelumnya.”
Setelah UNRWA menghapus postingan di X, sumber PBB dan pejabat Israel mengkonfirmasi ke situs berita Walla bahwa insiden tersebut memang terjadi. Namun UNRWA kemudian mengunggah tweet baru yang mengklaim sebaliknya.
“Sehubungan dengan laporan di media sosial mengenai penjarahan gudang UNRWA,” katanya, tanpa menyebutkan bahwa laporan tersebut adalah laporan mereka sendiri, “UNRWA ingin mengonfirmasi bahwa tidak ada penjarahan yang terjadi di gudang mana pun di Jalur Gaza.”
Ia menambahkan: “Gambar yang beredar di media sosial adalah pergerakan pasokan medis dasar dari gudang UNRWA ke mitra kesehatan.” Namun tidak dirinci siapa mitra tersebut.
Penghubung militer Israel dengan Palestina, yang dikenal dengan inisial COGAT, mengatakan Hamas mencuri 24.000 liter bahan bakar dan pasokan medis dari UNRWA.
Postingan UNRWA di X muncul pada hari Senin (16 Oktober) yang menuduh militan Hamas mencuri makanan dan peralatan medis dari lokasinya di Kota Gaza. Namun UNRWA menghapus postingan tersebut. Dan kini agensi tersebut telah membantah klaim tersebut.
“Sehubungan dengan laporan di media sosial mengenai penjarahan gudang UNRWA. UNRWA ingin mengonfirmasi bahwa tidak ada penjarahan yang terjadi di gudang mana pun di Jalur Gaza,” kata UNRWA dalam postingan terbarunya di X.
“Gambar yang beredar di media sosial adalah pergerakan pasokan medis dasar dari gudang UNRWA ke mitra kesehatan,” tambahnya.
Apa saja postingan yang dihapus? Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membagikan tangkapan layar dari postingan UNRWA yang dihapus di X.
“UNRWA menerima laporan bahwa kemarin sekelompok orang dengan truk yang mengaku berasal dari Kementerian Kesehatan otoritas de facto di Gaza, memindahkan bahan bakar dan peralatan medis dari kompleks badan tersebut di Kota Gaza.” Ini salah satu postingan yang dihapus.
“Staf kami terpaksa mengevakuasi markas UNRWA di Kota Gaza dengan pemberitahuan beberapa jam pada malam Jumat tanggal 13 Oktober. Sejak itu, UNRWA tidak memiliki akses ke kompleks tersebut dan tidak ada rincian tambahan tentang pemindahan aset tersebut,” kata postingan yang lain.
Tentara Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa Hamas tidak peduli dengan rakyat Gaza, dan fakta tersebut tetap berlaku bahkan setelah UNRWA menghapus postingannya.
Sebelumnya, Menteri Energi Israel, Israel Katz, membagikan postingan yang dihapus di X dan berkata, "Hamas merampok" bantuan kemanusiaan "untuk rakyat Palestina. Tidak ada alasan untuk memberi mereka apa pun sampai kita melenyapkan Nazi Hamas."
Hari Senin (16/10) ini menandai hari ke-10 serangan udara Israel tanpa henti terhadap sasaran-sasaran di daerah kantong Palestina, sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober. Sekitar 1.400 warga Israel telah terbunuh sejauh ini. Di sisi lain, kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza mengatakan sekitar 2.750 orang tewas.
Sementara itu, seorang pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Jalur Gaza hanya memiliki sisa air, listrik, dan bahan bakar untuk 24 jam.
“Jika bantuan tidak diizinkan masuk ke wilayah yang terkepung, para dokter harus “menyiapkan sertifikat kematian untuk pasien mereka,” kata direktur regional WHO untuk Mediterania timur, Ahmed al-Mandhari. (AFP/Times of Israel/WIOM News)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...