Untuk Mendamaikan KPK-Polri, Ini Saran Menteri Susi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan (Men KP) Susi Pudjiastuti berniat mengirimkan satu keping cakram padat (CD) lagu “Indonesia Tanah Air Beta” yang diciptakan Ismail Marzuki ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Tokoh-tokoh Indonesia menyanyi lagu-lagu yang menyentuh, indah namun patriotis mestinya elit politik kita suruh dengarkan lagu tadi, kita kirim ke KPK sama Polri kali ya,” kata Susi kepada para karyawannya pada acara Refleksi Kinerja 100 hari Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat (30/1).
Jawaban Susi tersebut sontak memancing gelak tawa ratusan karyawan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang memenuhi Ballroom Gedung Mina Bahari III.
Susi mengatakan demikian sebelum mengawali refleksi tentang kinerja 100 hari kementerian yang dia pimpin. Beberapa saat sebelum Susi mulai berbicara, panitia dari KKP yang menyiapkan acara memutarkan video lagu “Indonesia Tanah Air Beta” dan ditampilkan di layar besar.
Dalam video tersebut tampak budayawan Jaya Suprana dengan lincah memainkan piano mengiringi beberapa mantan kepala negara di Indonesia menyanyikan bait demi bait lagu itu, mulai dari Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Hidayat Nur Wahid, hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Susi mengaku prihatin dengan konflik yang ada di KPK dan Polri, menurut Susi rakyat Indonesia butuh sebuah tayangan yang mencerdaskan.
“Saya kagum dengan Pak Jaya Suprana, karena atas nasionalisme yang dimilki Jaya Suprana karena saya yakin kita akan merasa sama mari kita lihat karya beliau yang luar biasa, terima kasih,” Susi menambahkan.
“Beautiful parcel dari KKP, biar negeri ini nggak berantem kali ya ?,” Susi mengatakan dan kembali disambut tawa para karyawan.
Susi berharap dengan lagu Indonesia Tanah Air Beta yang dinyanyikan para mantan presiden tersebut rakyat Indonesia sadar akan potensi menjaga persatuan bangsa.
“Nah saat ini saya baru tahu dari Deklarasi Juanda, kita ini kan Bangsa Bahari dan punya potensi kelautan yang luar biasa hebat, sekarang ini kan kita sayangkan karena kita seharusnya malu karena banyak dijarah orang lain,” Susi menambahkan.
Deklarasi Juanda adalah kesepakatan yang dicetuskan pada 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja. Melalui deklarasi itu Indonesia menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan. Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939.
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...