Urusi Pajak, Harus Sehati dengan Menkeu

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mewajibkan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak yang baru harus satu hati untuk mengurusi pajak di Indonesia.

"Paling penting harus bisa bekerja sama dengan saya, terus yang paling penting, chemistry-nya harus masuk sama saya, pokoknya yang penting ada chemistry," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro saat melakukan dialog dengan para pewarta di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (9/1).  

Bambang menginginkan Dirjen pajak yang baru harus harus ada terobosan luar biasa dan tidak pasif dalam bertugas.

"Jadi saya benar-benar membutuhkan dirjen yang sangat kuat dan bisa bekerja sama. Diperlukan kerja sama yang baik antara menteri keuangan dan dirjen pajak," kata Bambang..

Selain itu, faktor kompetensi dan integritas juga akan jadi faktor utama. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan adanya terboosan pajak yang besar.

pada akhir 2014 lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar target penerimaan pajak bisa ditambah Rp 600 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015.

Sejauh ini, Bambang memang belum mengungkapkan nama-nama dirjen yang terpilih. Namun dia memberikan clue, yakni satu perempuan dan tiga laki-laki.

"Dirjen pajak saya majukan empat calon. Nama-namanya enggak mau saya disclose karena aturannya gitu. Sesuai aturan pengangkatan pejabat eselon I, akan dilakukan seleksi oleh tim seleksi penilai akhir atau TPA. Ada lima posisi dirjen pajak, kepala BKF (Badan Kebijakan Fiskal), BKKP, staf ahli OTI (Observasi Teknologi Informasi) dan staf ahli penerimanan," Bambang menjelaskan.

Berikut adalah nama-nama calon Dirjen Pajak yang lulus seleksi: Catur Rini Widosari, Ken Dwijugiasteadi, Poltak Maruli John Liberty Hutagaol, Puspita Wulandari, Rida Handanu, Sigit Priadi Pramudito, Suryo Utomo.

Editor : Bayu Probo