Usaha Pensiunan: Bisnis Barang Antik
Konsumen akan banyak bertanya tentang barang antik. Jika dapat menjelaskan, konsumen akan terkesan dan semakin yakin terhadap barang yang dijual.
SATUHARAPAN.COM - Memulai bisnis barang antik tentu saja harus memiliki kecintaan terhadap barang antik. Selain itu, diperlukan memiliki pengetahuan yang luas tentang barang-barang antik.
Barang antik banyak ragamnya, mulai dari guci, patung giok, lemari jati, mebel antik, benda pusaka, vas bunga, gelas-gelas logam, dan lain sebagainya. Barang-barang antik merupakan barang yang bersifat unik, historis, dan tentu saja mahal.
Konsumen akan banyak bertanya tentang barang antik. Jika dapat menjelaskan, konsumen akan terkesan dan semakin yakin terhadap barang yang dijual.
Tertarik menekuni bisnis barang antik yang bisa mendapat income yang tidak sedikit?
Dalam buku "99 Bisnis bagi Pensiunan" disebutkan ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan ketika memulai usaha ini, pertama, buatlah semacam galeri untuk memajang koleksi yang dapat dikunjungi.
Kedua, pajanglah benda-benda antik sedemikian rupa agar enak dilihat. Pisahkanlah barang-barang tersebut sesuai kategori atau pengelompokkan tertentu.
Ketiga, rawatlah koleksi yang dimiliki sebaik mungkin. Hindari dari kecatatan atau kerusakan.
Keempat, buatlah list taksiran harga jual setiap koleksi-koleksi yang dimiliki. Jadi saat ada pelanggan yang tertarik untuk mengajukan penawaran sudah memiliki patokan harga.
Hambatan dan Strategi
Dalam buku "99 Bisnis bagi Pensiunan" dikatakan ada yang perlu diperhatikan ketika menjalankan usaha ini. Beberapa hambatan yang mungkin akan ditemui di antaranya banyaknya pesaing dan kesulitan mendapatkan suplai barang antik baru.
Hambatan lainnya adalah menjual barang antik tidak semudah menjual kacang goreng. Dalam hal ini diperlukan adanya kesabaran dan ketelatenan.
Supaya bisnis ini berjalan dengan lancar diperlukan strategi khusus yang harus dimiliki, yaitu, satu, mengikuti pameran barang-barang antik. Ini merupakan salah satu media promosi yang efektif untuk memperkenalkan usaha ini pada pasar.
Dua, mengikuti komunitas pencinta barang antik. Dalam komunitas dapat bertemu dengan calon penjual dan calon pembeli barang antik.
Tiga, buat katalog barang-barang koleksi yang harus diupdate setiap bulan.
Empat, tampilkan juga barang-barang koleksi di internet atau media sosial. Gunakan fasilitas blog atau iklan baris sebagai media promosi.
Lima, yakinkan calon pelanggan bahwa barang antik yang dimiliki sangat penting untuk dikoleksi. Jika perlu ceritakanlah sejarah barang antik tersebut sehingga pelanggan akan tahu nilai historis barang antik yang dijual.
Enam, buat display yang menarik dan elegan pada galeri barang antik yang akan dijual.
Analisis Bisnis
Analisis bisnis ini hanyalah perkiraan berdasarkan buku "99 Bisnis bagi Pensiunan".
Modal awal
- Media promosi per bulan Rp 500.000
- Koleksi benda antik Rp 200.000.000
Jumlah modal awal Rp 200.500.000
Dalam bisnis ini, perusahaan belum memiliki sejumlah aset yang dapat disusutkan.
Perhitungan Laba/Rugi per Bulan
- Penjualan per bulan: 5 item, rata-rata harga @Rp 4.000.000 = Rp 20.000.000
- Harga pokok barang per bulan: Pembelian barang antik Rp 7.000.000
Laba kotor per bulan Rp 13.000.000
Biaya umum dan lain-lain per bulan
- Media promosi Rp 500.000
- Biaya pemeliharaan barang antik Rp 600.000
- Biaya angkut dan transportasi Rp 600.000
- Biaya telepon dan komunikasi Rp 500.000
- Biaya umum lainnya Rp 300.000
Jumlah 2.500.000
Laba bersih per bulan Rp 10.500.000
Editor : Eben E. Siadari
Bethlehem Persiapkan Natal, Muram di Bawah Bayang-bayang Per...
BETHLEHEM, SATUHARAPAN.COM-Nativity Store di Manger Square telah menjual ukiran kayu zaitun buatan t...