Usaha Pensiunan: Bisnis Jilbab
SATUHARAPAN.COM - Jilbab merupakan salah satu kebutuhan yang banyak dicari oleh wanita muslimah. Dari waktu ke waktu, model jilbab terus mengalami perkembangan. Hal tersebut sangat memanjakan para wanita muslimah.
Mereka berlomba-lomba untuk membeli jilbab model terbaru. Para desainer kreatif pun berlomba-lomba menghadirkan jilbab-jilbab dengan model semakin beragam.
Hal ini merupakan salah satu peluang bagi yang ingin menekuni bisnis ini. Siapapun bisa menekuni bisnis jilbab yang relatif mudah dan mendatangkan keuntungan besar. Salah satu modal yang perlu dimiliki adalah pengetahuan seputar bahan dan tren jilbab masa kini.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis ini. Pertama, pahamilah aneka jenis jilbab dan masing-masing keistimewaannya.
Kedua, harus lincah dan terampil dalam mendapatkan konsumen atau pelanggan. Promosikanlah barang dagangan kepada kerabat atau teman-teman sebagai langkah awal.
Ketiga, selalu update model jilbab terbaru. Bisa dilihat di majalah-majalah mode atau internet.
Keempat, carilah produsen jilbab yang produknya benar-benar berkualitas baik. Jangan ragu untuk menawar harga agar dapat menekan biaya pengeluaran setiap bulannya.
Hambatan dan Strategi
Ketika menjalankan usaha ini ada beberapa hambatan yang mungkin akan dijumpai, di antaranya adalah cepatnya perubahan mode, sementara stock mode lama masih cukup banyak. Kemudian banyaknya pesaing pesaing bisnis serupa dan harga bahan baku yang melonjak menyebabkan harga jual pun semakin mahal sehingga ada kemungkinan jumlah pembeli berkurang.
Beberapa strategi bisnis dalam usaha jilbab ini adalah, satu, pelajarilah aneka jenis bahan jilbab dan bagaimana memadu padankan jilbab dengan pakaian. Jadi, sekaligus belajar memberikan saran kepada konsumen.
Dua, cari informasi sebanyak mungkin mengenai produk jilbab yang diminati pasar.
Tiga, perluas jaringan pemasaran dengan cara menghubungi sanak saudara maupun rekan kerja.
Empat, bekerja samalah dengan beberapa produsen jilbab sehingga stock produk semakin bervariasi. Selain itu, jika memiliki kedekatan personal dengan produsen jilbab, tidak tertutup kemungkinan akan mendapat potongan harga khusus.
Lima, selalu pasarkan jenis-jenis jilbab terbaru. Jika masih memiliki stock lama yang belum terjual, berikan diskon khusus.
Enam, jangan mengambil keuntungan terlalu besar pada setiap jilbabnya. Tujuannya adalah agar pelanggan tahu bahwa barang dagangan yang dijual lebih murah dibandingkan penjual lainnya.
Analisis Bisnis
Analisis bisnis ini hanyalah perkiraan berdasarkan buku "99 Bisnis bagi Pensiunan".
Modal awal
*Sewa tempat Rp 18.000.000
*Stok awal jilbab Rp 10.500.000
Aset
*Kepala boneka Rp 1.500.000
*Rak dan meja Rp 1.500.000
*Papan reklame Rp 300.000
Jumlah Rp 3.300.000
Jumlah modal awal Rp 31.800.000
Dengan nilai residu Rp 100.000 dan masa manfaat aset adalah 5 tahun. Beban penyusutan per bulan jika metode yang digunakan adalah metode garis lurus yaitu (Rp 3.300.000 - Rp 100.000) / (5 tahun x 12 bulan) = Rp 53.333 per bulan.
Perhitungan Laba/Rugi per Bulan
Penjualan per bulan:
*1 kodi x Rp 700.000 x 30 hari = Rp 21.000.000
*Diskon rata-rata 12,5 persen Rp 2.625.000
Penjualan neto Rp 18.375.000
Harga pokok jilbab per bulan
*Pembelian jilbab Rp 10.500.000
Laba kotor per bulan Rp 7.875.000
Biaya umum dan lain-lain per bulan
*Sewa tempat Rp 18.000.000/12 bulan = Rp 1.500.000
*Perlengkapan took (kantong/tas) Rp 300.000
*Gaji 1 karyawan Rp 700.000
*Penyusutan aset Rp 53.333
*Biaya listrik, keamanan, kebersihan Rp 200.000
*Transportasi Rp 600.000
Jumlah Rp 3.353.333
Laba bersih per bulan Rp 4.521.667
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...