USAID Umumkan Investasi Baru Kemitraan Guna Cegah Penggundulan Hutan Tropis
WASHINGTON D.C., SATUHARAPAN.COM – Aliansi Hutan Tropis 2020 atau Tropical Forest Alliance 2020 (TFA) merupakan program inisiatif yang dipimpin USAID dan Kementerian Sekretaris Negara AS, seperti dikutip usaid.gov Kit Batten selaku penanggung jawab TFA 2020, menyambut bangga atas tiga lembaga swadaya masyarakat sebagai mitra baru dalam program kemitraan, yang mengikat antara perusahaan swasta dan pemerintah dalam mengatasi deforestasi hutan di negara-negara tropis.
Pada saat yang sama, USAID menjelaskan investasi baru ini hadir terpisah untuk mendukung tujuan TFA 2020 dengan membantu mengawasi penggundulan hutan tropis.
Conservation International, Dutch Sustainability Initiative (IDH), dan World Resources Institute (WRI) merupakan tiga organisasi non pemerintahan yang bermitra dengan TFA 2020, ketiga organisasi ini bekerja mengawasi dan mencegah penggundulan hutan karena ada kaitannya dengan komoditas hutan antara lain minyak sawit, kertas dan bubur kertas. Mitra kerja USAID dalam pengawasan penebangan hutan sejauh ini adalah layanan konsumen publik dari beberapa negara antara lain, Norwegia, Belanda dan Inggris Raya.
“Kami bangga dan senang menyambut ketiga organisasi non pemerintah tersebut sebagai mitra kerja baru, karena berbagai organisasi tersebut telah berpengalaman dalam mengatasi penggundulan hutan,” ujar Kid Batten selaku wakil dari Amerika Serikat sebagai Koordinator Perubahan Iklim Global dari USAID.
USAID saat ini setidaknya berkontribusi 5,5 juta dolar AS untuk membantu WRI membangun pengawasan hutan tropis dengan perangkat yang dinamakan Global Forest Watch 2.0 (GFW 2.0)
GFW akan membaca dengan penampakan satelit, sekaligus mengawasi hutan-hutan yang ada di bawahnya, alat ini juga mendeteksi suara yang memungkinkan satelit melacak pelaku penebangan hutan, dan waktu penebangan hutan secara liar.
Alat GFW 2.0 mendukung tujuan TFA 2020 dan mendapat banyak sambutan positif dari beberapa pemerintah, wiraswasta, dan elemen masyarakat, termasuk perusahaan besar seperti Google, dan pemerintah Norwegia, Universitas Maryland.
WRI akan sebagai yang terdepan untuk menyediakan peralatan itu, USAID juga mendukung pembangunannya, termasuk juga bekerja dengan negara-negara mitra bahwa alat GFW 2.0 dapat bekerja dengan baik.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Israel Pada Prinsipnya Setuju Gencatan Senjata dengan Hizbul...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Siaran media Kan melaporkan bahwa Israel pada prinsipnya telah menyetujui...