Uskup Agung Philadelphia Batalkan Acara LGBT Saat Kunjungan Paus
PHILADELPHIA, SATUHARAPAN.COM – Keuskupan Agung Philadelphia memerintahkan paroki setempat untuk membatalkan acara gay dan transgender selama kedatangan Paus Fransiskus ke Amerika Serikat (AS) bulan depan, ujar penyelenggara, Selasa (18/8).
Sejumlah acara diskusi dan workshop lainnya mengenai lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dijadwalkan akan diadakan di Gereja Evangelis St John pada 26 September mendatang. Jadwal tersebut bertepatan dengan kedatangan Paus di Philadelphia selama dua hari.
Paus Fransiskus akan menghadiri acara puncak The World Meeting of Families (Pertemuan Keluarga Sedunia) di kota tersebut, sementara kelompok LGBT telah meminta pihak penyelenggara pertemuan agar mereka bisa mengekspresikan pandangannya bahwa kaum gay dan lesbian bisa menjadi bagian dari gereja.
Uskup Agung Philadelphia, Charles Chaput, telah mengatakan bahwa ia mengizinkan kelompok gay dan transgender hadir dalam pergelaran, namun tidak diizinkan untuk menyampaikan masalah-masalah mereka selama acara berlangsung.
Sementara itu, pekan lalu, pemerintah setempat St John telah menyampaikan kepada penyelenggara program LGBT bahwa mereka diarahkan oleh keuskupan agung untuk tidak mengadakan acara di paroki, kata penyelenggara. Program LGBT bukan bagian dari pertemuan keluarga sedunia tersebut.
Seorang juru bicara Keuskupan Agung mengatakan, paroki harus memutuskan program-program yang akan ditawarkan namun konten program mesti sejalan dengan ajaran gereja.
"Dalam hal ini, Keuskupan Agung diminta untuk mengevaluasi program dan memberikan bimbingan," kata juru bicara Kenneth Gavin. Ia mengatakan keputusan tersebut dibuat secara setempat oleh paroki.
Menurut kabar, diskusi mengenai identitas gender tersebut akan berlangsung di sebuah gereja Methodist, kata Francis DeBernardo, panitia penyelenggara dan direktur grup advokasi Katolik untuk LGBT, New Ways Ministry.
“Workshop ini justru untuk mengisi kekosongan dalam pertemuan keluarga sedunia,” kata DeBernardo. “Dalam pertemuan tidak ada pembicaraan yang membahas topik mengenai identitas gender, meskipun masalah ini sedang dihadapi oleh keluarga Katolik dan masyarakat di AS.”
Uskup Agung telah melihat risalah untuk rangkaian acara dan anggota Keuskupan menelepon Pastur St John, John Daya, mengatakan LGBT tidak diperkenankan mengambil bagian, kata DeBernardo. DeBernardo mengaku bahwa dia tidak diberitahu alasan Uskup Agung tersebut. (reuters.com)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...