Utusan 40 Negara Hadiri Pertemuan Jeddah untuk Akhiri Perang Rusia di Ukraina
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM-Pertemuan yang diselenggarakan oleh Arab Saudi tentang krisis Ukraina dimulai di Jeddah pada hari Sabtu (5/8), stasiun televisi Al-Ekhbariya milik pemerintah Arab Saudi melaporkan.
Pertemuan dua hari tersebut merupakan bagian dari dorongan diplomatik oleh Ukraina untuk membangun dukungan di luar pendukung intinya di Barat dengan menjangkau negara-negara Global South yang enggan memihak dalam konflik tersebut.
Ukraina dan sekutunya berharap pertemuan di Jeddah dengan penasihat keamanan nasional dan pejabat senior lainnya dari sekitar 40 negara, tetapi tidak termasuk Rusia, akan menyepakati prinsip-prinsip utama tentang bagaimana mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
Forum tersebut mengecualikan Rusia, tetapi Kremlin mengatakan akan "mengawasi" pertemuan tersebut. China, yang memiliki hubungan erat dengan Rusia, mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya akan mengirimkan Utusan Khusus untuk Urusan Eurasia, Li Hui, untuk pembicaraan tersebut.
“Kami memiliki banyak perbedaan pendapat dan kami telah mendengar posisi yang berbeda, tetapi penting bahwa prinsip kami sama,” katanya.
Pembicaraan ini untuk menemukan penyelesaian damai untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina diperkirakan akan sulit, tetapi Kiev sedang menghitung membujuk lebih banyak negara untuk mendukung formula perdamaiannya, kata kepala delegasi Kiev pada hari Jumat.
"Saya kira pembicaraan akan sulit, tetapi di belakang kami adalah kebenaran, di belakang kami - kebaikan," kata Andriy Yermak, kepala kantor Presiden Volodymyr Zelenskyy dan utusan utamanya untuk pembicaraan tersebut, Jumat malam dalam sebuah wawancara televisi yang diterbitkan di aplikasi perpesanan Telegram.
Pejabat Ukraina, Rusia dan internasional mengatakan tidak ada prospek pembicaraan damai langsung antara Ukraina dan Rusia saat ini, karena perang terus berkecamuk dan Kiev berusaha merebut kembali wilayah melalui serangan balasan.
Zelenskyy mengatakan dia berharap prakarsa itu akan mengarah pada "pertemuan puncak perdamaian" para pemimpin dunia musim gugur ini untuk mendukung prinsip-prinsip tersebut, berdasarkan formula 10 poinnya sendiri untuk penyelesaian. Moskow telah menolak formula perdamaian Zelenskyy. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...