Utusan PBB Libya Gelar Perundingan di Tripoli
TRIPOLI, SATUHARAPAN.COM - Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Libya, Martin Kobler, menggelar perundingan di Tripoli, pada hari Jumat (1/1), berusaha mendorong pemerintahan di sana untuk berkomitmen pada pemerintah persatuan nasional yang dapat mengakhiri pertumpahan darah bertahun-tahun.
Kobler pada hari Kamis bertemu dengan perwakilan pemerintah yang diakui internasional di dekat markasnya di bagian timur negara itu.
“Dalam diskusi lebih lanjut di Tripoli - saya mengundang semua pihak yang bertanggung jawab atas masa depan Libya, menerima tanggung jawab atas generasi mendatang,” tweet Kobler pada hari Jumat (1/1) usai bertemu dengan kepala parlemen rival di Tripoli, Nouri Abusahmein.
Libya telah didera kekacauan sejak penggulingan diktator Moamer Kadhafi pada 2011 dan saat ini memiliki dua pemerintahan dan parlemen.
Kelompok ekstremis seperti ISIS telah mengambil keuntungan di sepanjang garis pantai di tengah kekacauan negara tersebut, dan PBB memperkirakan bahwa pertempuran memaksa 435.000 orang mengungsi.
Pada 17 Desember, di bawah arahan PBB, utusan dari kedua belah pihak dan sejumlah tokoh politik independen menandatangani sebuah kesepakatan untuk menyatukan pemerintahan.
Sekitar 80 dari 188 anggota parlemen dari parlemen Libya yang diakui secara internasional dan 50 dari 136 anggota Kongres Nasional Umum rival yang berbasis di Tripoli menandatangani perjanjian tersebut. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...