Utusan PBB Serukan Perpanjangan Gencatan Senjata Yaman
ADEN, SATUHARAPAN.COM - Utusan PBB untuk Yaman pada Sabtu (22/10) menyerukan perpanjangan gencatan senjata 72 jam di negara tersebut, namun pertempuran tetap berlangsung antara pemberontak Syiah dan pasukan pemerintah terlepas dari gencatan senjata.
“Menjelang berakhirnya gencatan senjata 72 jam di Yaman, utusan khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed meminta semua pihak menyetujui perpanjangannya selama setidaknya 72 jam lagi yang bisa kembali diperpanjang,” menurut sebuah pernyataan yang diunggah di laman Facebook utusan tersebut.
Gencatan senjata akan resmi berakhir pada Sabtu tengah malam (2100 GMT).
Ahmed mengatakan gencatan senjata “sebagian besar dipatuhi meskipun ada laporan pelanggaran dari kedua belah pihak di beberapa daerah.”
“Kami melihat selama beberapa hari terakhir bahwa pasokan makanan dan kemanusiaan didistribusikan ke beberapa daerah yang terkena dampak (perang) dan bahwa personel PBB mampu menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat diakses. Kami ingin meningkatkan upaya ini dan kami menargetkan jangkauan lebih luas dalam beberapa hari ke depan,” imbuhnya.
Pemerintah Yaman, dibantu koalisi Arab pimpinan Saudi, dan pemberontak Huthi yang didukung Iran saling tuding terkait pelanggaran gencatan senjata selama tiga hari terakhir. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...