Vaksinasi COVID-19 Dimulai Ketika Kasus Baru Terus Meningkat
Hari Selasa (12/1) mencatat rekor kasus kematian tertinggi harian dengan 320 kasus.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Hari Rabu (13/1) ini rencananya dimulai vaksinasi COVID-19, yang diawali penyuntikan pada Presiden Joko Widodo sebagai yang pertama dan disusul sejumlah tokoh.
Vaksinasi pertama ini dilakukan di tengah kasus baru COVID-19 di Indonesia masih tinggi, bahkan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hari Selasa (12/1) kasus baru harian COVID-19 menunju angka 10.047 kasus, sehingga total menjadi 846.765 kasus.
Sedangkan jumlah pasien yang meninggal tercatat 302 orang, sehingga total menjadi 24.645 orang. Ini adalah angka kematian harian tertinggi yang tercatat sejak pandemi. Sedangkan angka kesembuhan tercatat 7.068 kasus, sebagian besar angkanya berada di bawah kasus baru, sehingga kasus aktif terus bertambah.
Satgas Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu menyebutkan penyebabnya adalah kurang disiplinya warga dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Presiden Jokowi juga terus menyerukan pentingnya menerapkan protokol kesehatan, sehingga untuk Pulau Jawa dan Bali diterapkan PPKM (Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), dan dengan dimulainya vaksinasi diharapkan pandemi bisa diatasi.
Vaksi yang datang ke Indonesia dan telah disetujui untuk penggunaan darurat oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan dinyatakan halal dan suci oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah vaksin buatan Sinovac, China.
Situasi COVID-19 Indonesia
Kasus baru menurut data dari Satgas Penanganan COVID-19, hari Selasa (12/1) kasus baru harian tercatat 10.047 kasus, dan total menjadi 846.765 kasus. Sementara pasien sembuh tercatat 7.068 pasien, sehingga total menjadi 695.807 pasien atau 82,3 %.
Jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, adalah 126.313 kasus atau 14,9% dari kasus positif terkonfirmasi. Sedangkan pasien meninggal bertambah 302 kasus, sehingga total menjadi 24.645 kasus atau 2,9% dari pasien terkonfirmasi.
Kasus baru tercatat terbanyak dari Pulau Jawa, yang tertinggi adalah DKI Jakarta dengan menambah 2.669 kasus (total menjadi 211.252 kasus), disusul Jawa Barat yang menambah 1.540 kasus (total menjadi 100.585 kasus).
Kemudian Jawa Tengah menambah 1.323 kasus (total menjadi 94.807 kasus), Jawa Timur menambah 844 kasus (total menjadi 94.249 kasus), dan Sulawesi Selatan yang menambah 637 kasus (total menjadi 37.766 kasus).
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...