Longsor di Subang, 16 Meninggal, 23 Masih Hilang
SUMEDANG, SATUHARAPAN.COM-Tim SAR gabungan telah mengevakuasi 16 korban meninggal akibat longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Subang, Jawa Barat, hingga hari Selasa (12/1).
Tanah longsor terjadi pada hari Sabtu (9/1) akibat hujan deras di wilayah itu. Satu korban meninggal yang dievakuasi hari Selasa adalah laki-laki bernama Kusnandar.
Kepala Basarnas Bandung menyebutkan Tim SAR gabungan fokus menggali di tiga sector yang diduga terdapat korban yang tertimbun. Hingga saat ini total jumlah korban yaitu 64 orang: korban meninggal dunia sebanyak 16 orang, selamat sebanyak 25 orang, dan dalam pencarian hingga hari Rabu (13/1) sebanyak 23 orang sesuai dengan laporan keluarga korban yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Pada hari Selasa (12/1) pencarian korban dihentikan pada pukul 14:45 WIB, karena cuaca di lokasi terjadi hujan dengan intensitas deras, dan pencarian akandilanjutkan jika hujan reda.
Tim SAR gabungan yang teribat adalah Basarnas Bandung, BPBD Jabar, BPBD Sumedang, PUPR, TNI/POLRI, PMI Provinsi Jawa Barat, Dinkes Sumedang, Potensi SAR Jawa Barat dan Potensi SAR Jawa Tengah. Total kekuaan personil yang terdaftar di posko sebanyak 664 personil sedangkan total personil di lokasi longsor 172 personil.
Tanah longsor terjadi di Desas Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada hari Sabtu (9/1) sekitar pukul 16:45 WIB, dan longsor susulan sekitar pukul 19:30 WIB. Longsor kedua menyebabkan lebih banyak korban tertimbun karena pada saat itu banyak warga dan Tim SAR Gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan pendataan terhadap jumlah korban pada longsor pertama.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...