Venezuela: PBB Berlebihan Soal Krisis Migrasi
CARACAS, VENEZUELA, SATUHARAPAN.COM - Venezuela menuduh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan "negara-negara musuh" membesar-besarkan situasi migrasi warga Venezuela yang melarikan diri dari negara itu sebagai alasan untuk melakukan "intervensi internasional."
"Sudah ada upaya untuk mengubah aliran migrasi normal menjadi krisis kemanusiaan untuk membenarkan intervensi internasional di Venezuela," kata Wakil Presiden Delcy Rodriguez, Senin (3/9). "Kita tidak akan membiarkannya."
Rodriguez mengatakan pemerintah telah mengajukan keluhan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa pejabat tertentu telah membuat situasi di Venezuela tampak lebih buruk daripada sebenarnya. Ia tidak menyebut siapa para pejabat itu.
AS mengatakan lebih dari 1,6 juta warga Venezuela telah meninggalkan negara itu sejak 2015, ketika ekonomi mulai ambruk dan hiperinflasi mulai berlangsung yang menyebabkan kelangkaan parah barang-barang kebutuhan mendasar.
Banyak warga Venezuela melarikan diri ke Brazil, Kolombia, Ekuador, dan Peru yang menimbulkan tekanan pada ekonomi negara-negara tersebt dan keluhan dari penduduk setempat.
Para pejabat dari 13 negara Latin bertemu di Quito untuk membahas krisis tersebut.
Jatuhnya harga energi dunia, korupsi dan kegagalan kebijakan sosialis telah menciptakan krisis ekonomi dan kemanusiaan di Venezuela yang kaya minyak.
Presiden Nicolas Maduro menyalahkan kesengsaraan negaranya pada Amerika yang dituduhnya bekerja sama dengan oposisi untuk menggulingkan pemerintah.(VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...