Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 12:03 WIB | Kamis, 06 Maret 2014

Venezuela Putuskan Hubungan dengan Panama

Nicholas Maduro. (Foto: AFP)

CARACAS, SATUHARAPAN.COM - Presiden Venezuela Nicolas Maduro memutuskan hubungan diplomatik dan membekukan ikatan ekonomi dengan Panama.

Keputusan itu datang setelah negara Amerika Tengah meminta pertemuan kepada Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) untuk membahas krisis Venezuela. Sedikitnya 18 orang meninggal dunia dalam aksi unjuk rasa di jalan dalam tiga pekan terakhir.

Maduro, seperti diberitakan BBC, berbicara kepada kepala-kepala negara Amerika Latin lainnya dalam acara memperingati kematian pemimpin Hugo Chavez.

"Saya memutuskan menghentikan hubungan politik dan diplomatik dengan Pemerintah Panama dan membekukan semua ikatan ekonomi dan perdagangan mulai saat ini," kata Maduro kepada antara lain Presiden Kuba Raul Castro, Presiden Uruguay Jose Mujica, dan Presiden Bolivia Evo Morales.

Presiden Panama Ricardo Martinelli menyatakan keterkejutannya atas keputusan Venezuela. "Panama hanya berharap negara saudaranya menemukan kedamaian dan memperkuat demokrasi," kata Martinelli di Twitter.

Pekan lalu, pemerintah Panama meminta pertemuan darurat kepada negara-negara anggota OAS untuk membahas krisis di Venezuela.

Rakyat Venezuela sendiri sudah lama mengeluhkan tingginya angka kejahatan, inflasi, dan kelangkaan bahan makanan pokok.

 

Mengusir Wartawan CNN

Seperti pendahulunya, Hugo Chavez, Nicholas Maduro dikenal keras dan blak-blakan.

Penggal akhir Februari lalu Venezuela mencabut izin liputan wartawan stasiun televisi CNN yang ditugaskan di ibu kota Caracas, Osmary Hernandez. Dua pewarta CNN lainnya yang dikirim ke sana untuk meliput jalannya krisis politik setempat, juga dibatalkan izin kerjanya.

Presiden Maduro menyatakan mengusir CNN kecuali kalau televisi itu mau "meralat" pemberitaannya tentang sejumlah aksi protes kelompok oposisi.

Pemimpin kubu oposisi Leopoldo Lopez, ditahan Selasa, 18 Februari saat sedang menggelar aksi protes di Caracas. Lopez dianggap menghasut massa sehingga terjadi rusuh dan merencanakan kudeta sayap kanan.

Presiden Maduro menuding AS dan kelompok bisnis kapitalis berada di balik kubu oposisi. Venezuela juga mengusir tiga diplomat pada 16 Februari setelah mereka dituding bertemu dengan kelompok yang disangka melakukan aksi kekerasan dari kubu oposisi. (BBC)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home