Viral Foto Seorang Ibu Afghanistan Memangku Bayi Saat Ujian
AFGHANISTAN, SATUHARAPAN.COM – Foto seorang ibu di Afghanistan yang rela mengikuti ujian masuk universitas sambil memangku bayinya menghebohkan media sosial di Afghanistan. Foto yang diabadikan oleh seorang profesor di Nasir Khusraw Private University itu menjadi viral.
Dengan cepat, foto perempuan berusia 25 tahun itu mendapat beragam komentar mengingat kaum hawa di Afghanistan kerap mendapat diskriminasi serta dianggap warga kelas dua.
Perempuan bernama Jahantab Ahmadi itu tertangkap kamera duduk di lantai, bukan di atas meja ujian, dan telah memicu luapan kekaguman dan tawaran bantuan keuangan untuk ibu berusia 25 tahun beranak tiga itu.
“Saya tidak ingin hak menempuh pendidikan dirampas. Saya ingin bekerja di luar rumah. Saya ingin menjadi dokter, atau apa saja yang dapat berguna bagi kaum perempuan di komunitas saya,” kata Jahantab Ahmadi, dilansir situs dw.com pada Senin (26/3).
Pada awal tes, yang diadakan di luar ruangan, Ahmadi duduk di meja dengan Khizran di pangkuannya. Tetapi, bayi itu menderita sakit telinga dan tidak mau berhenti menangis. Untuk membuatnya tenang dan tidak mengganggu orang lain, Ahmadi duduk di lantai dan terus menulis. "Saya harus berkonsentrasi pada bayi dan mengerjakan ujian," katanya.
Ibu tiga orang anak itu, harus berjuang keras demi menempuh ujian dari desanya menuju Nili, ibu kota Provinsi Daikundi. Jahantab menempuh perjalanan dua jam dengan jalan kaki melewati pegunungan dan sembilan jam perjalanan darat dengan menggunakan transportasi umum di jalanan yang bergelombang.
Akhirnya perjuangannya itu berbuah manis, karena Jahantab berhasil lulus ujian masuk. Jahantab Ahmadi mengaku kagum dengan perhatian dari banyak orang terhadap fotonya yang tengah memangku Khizran, putrinya, saat mengikuti ujian masuk pada Februari lalu.
Zahra Yagana seorang aktivis hak-hak perempuan Afghanistan, menghubungi Ahmadi dan meyakinkannya datang ke Kabul untuk belajar. "Kami akan memberinya rumah (di Kabul). Ada banyak teman yang telah berjanji membantunya. Kami berusaha mencari pekerjaan untuk suaminya dan juga mengumpulkan uang untuk biaya sekolah anak-anaknya," kata Zahra Yagana.
Bagi Jahantab Ahmadi, bantuan tersebut adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Ia mengaku punya tujuan hidup untuk mengenyam pendidikan tinggi di universitas. Akan tetapi, kondisi perekonomian keluarga tidak memungkinkannya untuk melanjutkan sekolah.
Situs penggalangan dana GoFundMe yang telah diluncurkan oleh Asosiasi Pemuda Afghanistan berhasil mengumpulkan uang senilai 14.000 dolar Amerika Serikat (setara Rp192 juta) bagi Jahantab Ahmadi. Dana tersebut cukup besar mengingat 39 persen warga Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...