Virus Ebola “Lepas Kendali” di Afrika Barat
DAKAR, SATUHARAPAN.COM - Epidemi virus mematikan Ebola di Afrika Barat saat ini, “tidak terkendali” dengan lebih dari 60 titik penyebaran wabah, ungkap badan amal Doctors Without Borders (MSF) pada Senin ( 23/6).
“Skala epidemi Ebola saat ini dalam hal penyebaran geografis, jumlah korban yang terinfeksi dan kematian belum pernah terjadi sebelumnya,” kata MSF dalam sebuah pernyataan.
Pesatnya penyebaran virus itu, yang tergolong mematikan dalam hampir 90 persen kasus, membuat lembaga bantuan dan petugas kesehatan kewalahan serta meresahkan warga setempat.
“Epidemi itu saat ini tidak terkendali,” ujar Bart Janssens, direktur operasi MSF. “Dengan munculnya (virus tersebut) di beberapa tempat baru di Guinea, Sierra Leone dan Liberia, virus itu berisiko menyebar ke wilayah lain”.
Setelah kasus pertama dilaporkan di Guinea pada awal tahun ini, setidaknya sudah ada 337 korban meninggal akibat Ebola di tiga negara pada 2014, menurut data yang dirilis pekan lalu oleh World Health Organization (WHO).
Penyakit yang tidak bisa disembuhkan itu menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh termasuk keringat, artinya menyentuh orang yang terinfeksi virus tersebut sudah cukup untuk menyebarkan Ebola.
Ebola menginfeksi korban dalam waktu beberapa hari, menyebabkan demam parah dan nyeri otot, tubuh melemah, muntah-muntah dan diare bahkan dalam beberapa kasus menghentikan fungsi organ tubuh dan menyebabkan pendarahan yang tidak bisa dihentikan. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...