Virus Flu Burung H7N9 Potensial Menimbulkan Pandemi Global
WISCONSIN, SATUHARAPAN.COM – Virus flu burung H7N9 yang telah menyebabkan kematian puluhan orang yang terinfeksi di China berpotensi untuk bermutasi dan menghasilkan strain baru yang mudah berpindah dari manusia ke manusia.
Para ilmuwan mengkhawatirkan bahwa hal ini bisa menimbulkan pandemi global. Kantor berita China Xinhua, pekan lalu menyebutkan bahwa data dari otorita kesehatan China menunjukkan virus ini telah terinfeksi pada 132 orang dan menewaskan 43 orang hingga pekan lalu.
Sebuah tim ilmuwan dari University of Wisconsin-Madison dan University of Tokyo telah menganalisis sampel virus dan menerbitkan temuan mereka di majalah Nature, Rabu lalu. Disebutkan bahwa virus H7N9 memiliki beberapa fitur yang biasanya terkait dengan virus influenza pada manusia dan karenanya memiliki potensi menjadi pandemi.
Oleh karena itu, disarankan agar virus ini diawasi secara ketat, kata Yoshihiro Kawaoka, salah satu ahli flu burung terkemuka yang memimpin tim tersebut.
Tim ini menemukan bahwa virus tersebut mampu menginfeksi dan bereplikasi pada beberapa spesies mamalia yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang dekat dengan manusia, seperti musang dan monyet.
Studi ini menunjukkan bahwa kemampuan virus H7N9 menginfeksi dan bereplikasi dalam sel manusia mungkin oleh perubahan beberapa asam amino pada urutan genetik virus. Mereka juga menetapkan bahwa sekitar sepertiga dari musang menjadi terinfeksi.
"Virus H7N9 menggabungkan beberapa fitur dari virus influenza, yaitu kemampuan mereka untuk mengikat dan bereplikasi dalam sel manusia dan kemampuan untuk menyebar melalui pernafasan," katanya. "Kedua fitur itu yang menjadi prasyarat pandemi, meskipun belum cukup."
Pada monyet, virus secara efisien dapat menginfeksi sel secara baik pada saluran pernafasan atas maupun bawah. Virus flu pada manusia yang konvensional biasanya terbatas menginfeksi satwa primata pada saluran napas bagian atas.
"Jika virus H7N9 memperoleh kemampuan untuk mengirimkan secara efisien dari orang ke orang, wabah di seluruh dunia hampir pasti terjadi. Sebab, manusia tidak memiliki respons imun protektif terhadap jenis virus ini," kata Kawaoka.
Namun demikian, studi ini menemukan bahwa strain virus H7N9 menunjukkan sensitivitas tertentu untuk obat antivirus yang efektif terhadap virus flu musiman yang konvensional.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...