Virus Mirip SARS Kembali Meminta Korban
BERN, SATUHARAPAN.COM - Seorang pria berusia 66 tahun asal Tunisia dinyatakan meninggal dunia karena Novel coronavirus (NCoV), Selasa (21/5) kemarin. Berdasarkan berita yang dituliskan CNN, pria itu merupakan penderita diabetes dan mulai merasakan gangguan pernafasan setelah berkunjung ke Arab Saudi. Dia meninggal di rumah sakit kota pesisir Monastir, Tunisia.
Arab Saudi merupakan satu dari tujuh negara yang telah menunjukkan adanya peredaran NCoV. Enam negara lainnya antara lain Inggris, Perancis, Jerman, Yordania, Qatar, dan Uni Emirat Arab. NCoV sendiri merupakan famili dari SARS (severe Acute Respiratory Syndrom) yang pernah menjadi epidemi 2003 dengan korban sebanyak 770 jiwa. Gejala serangan NOcV adalah gangguan pernafasan dan dapat menyebabkan kematian.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organitaion/WHO), sejak 2012 NCoV telah menelan korban meninggal sebanyak 20 orang dari 41 kasus yang ditemukan. Sembilan diantaranya berada di Inggris. WHO melihat bahwa semua kasus serangan NOcV yang terjadi di Eropa memiliki keterkaitan dengan Timur Tengah baik langsung maupun tidak.
Meski WHO berpendaat bahwa NOcV berbeda dengan SARS, NOcV dapat ditularkan karena kontak atau dengan mereka yang ada di sekitar penderita. “Kasus pria Tunisia ini memberikan perubahan sudut pandang kami dalam menangani resiko virus ini, terlibah bahwa NOcV masih terus menyebar,” kata juru bicara WHO Gregory Hartl.
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...