Volkswagen Tangguhkan Penjualan Mobil Model Diesel di AS
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Volkswagen dan unit Audi mereka pada hari Rabu (4/11) membekukan penjualan model mobil diesel di AS setelah tuduhan baru tentang penggunaan perangkat lunak yang merekayasa hasil uji emisi.
Langkah tersebut dilakukan setelah unit Volkswagen lain, Porsche, menghentikan penjualan mobil sport diesel Cayenne mereka setelah muncul dugaan baru dari Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency/EPA).
EPA pada Senin mengatakan bahwa mobil Volkswagen, Audi dan Porsche dengan mesin diesel dan berkapasitas tiga liter dilengkapi “perangkat rekayasa” ilegal yang menyembunyikan hasil emisi gas beracun yang berlebihan ketika kendaraan tersebut menjalani uji emisi.
Sebelum dugaan tersebut, perusahaan mengakui bahwa hanya mesin diesel berkapasitas dua liter saja yang memiliki perangkat rekayasa tersebut, dan setelah pengumuman EPA, Volkswagen membantah bahwa mesin kendaraannya yang lebih besar dilengkapi dengan perangkat serupa.
Pembekuan penjualan baru meliputi mobil diesel Volkswagen Touaregs, Audi A6, A7, dan A8, serta Q5 dan Q7, semua dari tahun tahun 2014-2016.
“Kami hanya berusaha lebih proaktif,” ujar juru bicara Audi Bradley Sterz.
Uni Eropa Desak VW
Sementara itu, Uni Eropa mendesak Volkswagen untuk mempercepat penyelidikan skandal manipulasi data uji emisi pascapengungkapan bahwa skandal tersebut diduga tidak hanya melibatkan mobil diesel namun juga mobil berbahan bakar bensin.
“Komisi Eropa mendesak VW untuk mempercepat penyelidikan internal,” kata juru bicara Komisi Eropa Lucia Caudet.
“Kami perlu mengklarifikasi penyimpangan CO2 semacam apa yang ditemukan, apa penyebabnya, mobil mana saja yang terdampak, di mana mobil-mobil tersebut didaftarkan, langkah-langkah apa yang akan diambil VW untuk menangani situasi ini.”
Hingga kini, skandal emisi VW berfokus pada perangkat lunak pemanipulasi data uji emisi nitrogen oksida di mobil bermesin diesel.
Namun pada Selasa malam, Volkswagen mengatakan penyelidikan internal menemukan “inkonsistensi” emisi karbon yang diduga juga berdampak pada mobil berbahan bakar bensin.
Caudet mengatakan UE “belum menerima informasi secara langsung” mengenai temuan baru tersebut.
UE dapat menjatuhkan sanksi kepada produsen otomotif yang melanggar standar emisi, namun Caudet menegaskan bahwa “kami harus mencari fakta terlebih dahulu” sebelum mengambil tindakan.
India akan Interogasi Volkswagen
Selanjutnya, pemerintah India akan menuntut jawaban dari Volkswagen setelah beberapa ketimpangan ditemukan dalam hasil uji emisi pada mobilnya, ungkap seorang pejabat pada hari Rabu (4/11), menjadi negara terbaru yang terjerumus ke dalam skandal penipuan emisi.
Raksasa mobil itu akan secara resmi diminta untuk menjelaskan hasil uji yang dilakukan di tiga model Volkswagen oleh Asosiasi Penelitian Otomotif India (Automotive Research Association of India/ARAI), ungkap pejabat pemerintah itu.
Perusahaan Jerman tersebut pada September memicu kegemparan global ketika mereka mengaku telah memasang perangkat lunak canggih pada mesin diesel mobil mereka untuk merekayasa uji emisi.
“Badan pengujian ARAI menemukan sejumlah berbedaan signifikan pada tingkat emisi di tiga model Volkswagen dibandingkan pengukuran laboratorium,” ungkap Ambuj Sharma, sekretaris tambahan di kementerian industri berat, kepada kantor berita Press Trust of India.
Sharma mengatakan bahwa kementeriannya akan mengeluarkan pemberitahuan kepada perusahaan atas keprihatinannya dengan model diesel Jetta, Audi A4 dan Vento.
Seorang pejabat ARAI mengatakan kepada AFP bahwa mereka melakukan tes pada semua model yang dibuat dan dijual di India.
“Kami diminta untuk melakukan pengujian pada September. Kami melakukan tes secara ketat dan memberikan laporannya kepada pemerintah,” ujar pejabat itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Bryan Amadeus Chandra, Sosok yang Cerdas dan Senang Menolong...
Jakarta, Satuharapan.com, Bryan Amadeus Chandra atau yang akrab dipanggil Bryan merupakan salah...