VW Temukan Solusi Masalah Emisi untuk 90 Persen Kendaraan
BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Raksasa mobil Jerman Volkswagen, yang diterpa skandal manipulasi emisi, mengatakan pada hari Senin (23/11) bahwa pihaknya menemukan solusi teknis terhadap lebih dari 90 persen kendaraan yang terkena dampaknya di Eropa.
Proses penarikan kendaraan saat ini sudah bisa dilakukan “secara teknis, finansial dan dalam hal tenaga kerja. Ini merupakan kabar baik,” kata CEO Matthias Mueller.
“Solusi bagi lebih dari 90 persen kendaraan grup kami di Eropa sudah ditemukan,” katanya kepada sekitar seribu eksekutif VW di kantor pusat perusahaan tersebut di Wolfsburg, Jerman utara, tanpa memberikan angka lebih rinci.
Perusahaan pembuat mobil itu mengaku melengkapi 11 juta kendaraan bermesin dieselnya di seluruh dunia dengan perangkat lunak canggih yang bisa memanipulasi hasil pengujian emisi nitrogen oksida.
Pengakuan tersebut memicu penyelidikan peraturan dan kriminal di sejumlah negara termasuk Jerman dan Amerika Serikat.
Volkswagen kemudian mengungkapkan bahwa selain memanipulasi pengujian nitrogen oksida, pihaknya juga mengurangi emisi karbon dioksida dari 800.000 kendaraan, termasuk mobil berbahan bakar bensin.
Volkswagen, yang divisinya meliputi Audi, SEAT dan Skoda serta truk dan kendaraan komersial, saat ini menghadapi tugas berat yaitu menarik 8,5 juta unit kendaraannya di seluruh Eropa.
Mueller berjanji perusahaan itu akan menyerahkan rencana penarikan kendaraan kepada otoritas Jerman pada akhir November.
Perbaikan itu bervariasi, mulai dari pembaruan perangkat lunak sederhana bagi kendaraan bermesin diesel dengan kapasitas dua liter hingga perbaikan kompleks bagi model kendaraan berkapasitas 1,6 liter.
Audi akan Perbaiki Mobil Bermesin Diesel
Sementara itu, Audi mengumumkan pada hari Senin (23/11) pihaknya akan mengalokasikan dana sebesar 50 juta euro (sekitar Rp 728,4 miliar) untuk memperbarui perangkat lunak yang diyakini regulator melanggar batas polusi Amerika Serikat (AS) di kendaraan bermesin diesel berukuran lebih besar di AS.
Merek kelas atas milik raksasa otomotif Jerman Volkswagen itu mengatakan perbaikan tersebut akan meliputi perangkat kontrol emisi tambahan (auxiliary emission control devices/AECD) untuk mobil bermesin diesel V6 dengan kapasitas 3,0 liter, yang sejak awal November diduga Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency/EPA) melanggar undang-undang emisi AS.
Audi “memperkirakan bahwa biaya terkait bisa mencapai puluhan juta euro (sekitar ratusan miliar rupiah),” kata perusahaan itu.
EPA mengungkapkan pada hari Jumat bahwa Audi mengatakan kepada regulator AS bahwa model kendaraan bermesin diesel dengan kapasitas tiga liter dilengkapi AECD sejak 2009.
EPA menduga bahwa AECD memungkinkan Audi menghindari kontrol emisi AS.
Audi menyatakan bahwa sistem itu tidak dirancang untuk menghindari batas emisi tapi mengalihkan gas demi mengurangi emisi karbon dioksida.
Namun, Audi mengakui bahwa pihaknya tidak mengungkapkan soal AECD seperti yang diharuskan menurut undang-undang AS.
Tipe mobil yang terkena dampak skandal tersebut adalah A6, A7, A8, Q5 dan Q7. Masalah tersebut memengaruhi sekitar 85.000 unit kendaraan Audi, Porsche dan Volkswagen di AS. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...