Wabah COVID-19, Bahrain Tutup Semua Sekolah dan Universitas
27 Terinfeksi COVID-19 Di 6 Negara Arab: Pelancong Yang Pulang dari Iran
BAHRAIN, SATUHARAPAN.COM-Bahrain menutup sementara semua sekolah dan universitas di seluruh kerajaan itu selama dua pekan mulai hari Selasa (25/2) terkait kekhawatiran menyebarnya wabah virus corona.
Bahrain telah mengidentifikasi enam kasus baru terinfeksi virus yang dinamai COVID-19 yang semuanya berasal dari Iran, sehingga jumlah total kasus di kerajaan Teluk Arab itu menjadi 23, kantor berita negara, BNA, mengutip kementerian kesehatan.
Pada hari Senin (24/2), negara itu mengumumkan larangan bepergian ke Iran. Badan Pariwisata dan Pameran Bahrain (BTEA) juga mengeluarkan pernyataan yang memberlakukan larangan sementara dan peringatan bahwa siapa pun yang melanggar akan menghadapi hukuman berat.
Kota Manama juga menangguhkan penerbangan, termasuk Dubai dan Sharjah di UEA, yang merupakan negara pertama di Teluk Arab yang menyatakan kasus virus corona.
Sementara itu, 27 orang dinyatakan positif mengidap virus corona di enam negara di kawasan Arab diketahui baru kembali dari Iran. Dan Iran sendiri telah melaporkan 15 kasus kematian akibat virus corona, jumlah tertinggi di luar China, tetapi jumlah itu masih diperdebatkan.
Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di Iran telah meningkat menjadi 95, juru bicara kementerian kesehatan, Kianush Jahanpour, mengatakan pada hari Selasa (25/2) dikutip kantor berita resmi IRNA.
Seorang anggota parlemen dari kota Qom mengatakan bahwa 50 orang tewas di kota itu, dan menyalahkan kementerian kesehatan di Republik Islam Iran karena membiarkan wabah itu menyebar. Namun kementerian kesehatan Iran menolak jumlah itu pada hari Senin, menurut Al Arabiya.
Iran melaporkan kasus pertamanya pada pekan lalu, tetapi diperkirakan bahwa virus telah ada selama beberapa pekan sebelumnya. Jumlah kasus resmi adalah 95, tetapi seorang ahli mengatakan bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi. Bahkan disebutkan sampai antara 750 dan 1.500 kasus.
Perkiraan ini didasarkan pada angka kematian resmi Iran, yang mencapai 15 orang pada hari Selasa (25/2), dan perkiraan global, yang menempatkan tingkat kematian per kasus simptomatik pada kisaran satu dan dua persen, menurut Dr. Marc Lipsitch, seorang profesor epidemiologi di Universitas Harvard yang dikutip Al Arabiya.
Di Kuwait, Bahrain, Oman, Lebanon, dan Irak, dan Uni Emirat Arab, kasus virus corona yang dilaporkan adalah para pelancong yang kembali dari Iran.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...