Wabah Ebola Pukul Pertumbuhan Ekonomi Sierra Leone
FREETOWN, SATUHARAPAN.COM – Sierra Leone pada Rabu mengatakan krisis Ebola menghancurkan perekonomian negara itu, dengan proyeksi pertumbuhan merosot ke satu digit untuk pertama kalinya sejak lonjakan sektor pertambangan pada 2011.
Menteri Keuangan Kaifala Marah mengatakan kepada wartawan di ibu kota Freetown bahwa pertumbuhan melamban ke tingkat tahunan sebesar tujuh persen sejak negara itu mencatat kasus Ebola pertamanya pada Mei.
“Wabah Ebola mengurangi perekonomian negara itu dari proyeksi 11,3 persen menjadi tujuh persen saat lebih banyak dana terus dialokasikan untuk memerangi wabah,” ujarnya.
Marah mengatakan pertumbuhan terhambat karena wabah Ebola memaksa bisnis-bisnis tutup, maskapai mulai menghindari negaranya, harga-harga melonjak dan pendapatan merosot.
Secara teknis kami berada dalam kondisi blokade dan kami mendapati diri kami dalam situasi kritis di mana kami tetap harus menjalankan pemerintahan,” ujar Marah.
Virus tropis itu sudah menewaskan 2.300 orang sejak muncul di Guinea selatan pada awal tahun ini, dengan lebih dari 500 orang tewas di Sierra Leone. Korban termasuk dokter-dokter terbaik Sierra Leone. Pada pertengahan Agustus lalu, Sierra Leone kehilangan Dr Modupeh Cole. (AFP)
Mensos Tegaskan Tak Ada Bansos untuk Judi Online
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan tak ada ...