Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 15:59 WIB | Jumat, 17 Januari 2014

Wagub: Isu Banjir Dipolitisir Salah Satu Stasiun TV

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Kartika V.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Setelah menyaksikan tayangan berita tadi pagi di salah satu stasiun televisi, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku kesal. Pasalnya, banjir tahun ini justru dipolitisir. Akibatnya, timbul opini publik bahwa Pemprov DKI Jakarta gagal mengatasi banjir tahun ini.  

Basuki menyebutkan misalnya, Waduk Melati, Tanah Abang yang sebenarnya saat ini  airnya surut, tapi menurut stasiun tersebut diberitaka Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan sekitarnya kebanjiran. Menurut laki-laki yang akrab dipanggil Ahok ini sebenarnya yang ditampilkan merupakan foto tahun lalu, saat banjir memenuhi wilayah sekitar Bundaran HI.

“Tadi saya lihat salah satu stasiun tv, itu saya kaget tadi pagi. Kan saya lihatnya sekilas, kesal karena banjir kan, saya sampai langsung kontak ke PU (Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Manggas Rudi Siahaan-red), saya sudah marah-marah, mana bisa Waduk Melati posisi airnya sudah surut, Bundaran HI bisa tenggelam, nih Waduk Melati,” ujar Basuki sambil menunjukan beberapa foto di tab-nya kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (17/1). Di foto tersebut terdapat kondisi waduk yang memang terlihat normal.

Namun, ia sadar, rupanya itu foto tahun lalu yang diputar-putar secara bergantian dengan foto kondisi saat ini. Namun hal yang paling membuat dirinya kesal, jika ada orang yang menyaksikannya sepintas bisa mengakibatkan kepanikan. “Kan kalau orang melihat sepintas panik kan. Waduh bisa beresin barang semua orang.” cetusnya.  

Padahal menurut Basuki, pihaknya sudah ada CCTV, dan bisa melihat semuanya dari sana. Pihaknya menginginkan agar Suku Dinas PU Tata Air wilayah setempat ikut melakukan kontrol melalui CCTV.

“CCTV saya pegang, semua terpasang. Saya ingin Sudin Air dan PU duduk untuk melihat,” ujar dia.

Oleh sebab itu sebagaimana yang dia teorikan, adalah bagaimana meminimalisasi volume air di satu sungai, dan memaksimalkan sungai lainnya.

“Jadi jangan kayak berita tadi pagi, bikin panik, jam 5, jam 6 semua yang di utara, di Pluit banjir tergenang habis. Kalau itu tergenang, pasti Waduk Pluit penuh dong, padahal ini minus1,5 kok (ketinggian airnya dalam meter).” kata Basuki.  

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home