Wakil Perdana Menteri Turki Membantah Menuding Yahudi Diaspora Berada di Balik Kerusuhan
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Perdana Menteri Turki, Besir Atalay, membantah laporan media bahwa dirinya menuding Yahudi Diaspora sebagai biang kerusuhan Gezi. Dalam pernyataan resmi ke media yang dikeluarkan kantornya, Besir Atalay tidak bermaksud menggunakan ungkapan seperti itu. Seperti dilansir dari situs Hurriyet pada hari Jum’at (5/7).
“Pidatonya tidak pernah dimaksudkan, diucapkan atau menuding sesuatu yang menyinggung warga Yahudi Turki atau komunitas Yahudi di seluruh dunia,” seperti ditulis dalam pernyataan itu.
Wakil Perdana Menteri Turki Besir Atalay menyatakan pada hari Senin (1/7) sempat melontarkan tudingan bahwa Yahudi Diaspora dan kekuatan asing berada di balik kerusuhan di Turki. Media internasional dikatakannya berperan besar bermain dalam konspirasi kerusuhan di Turki.
Kantor berita Cihan dalam sebuah video tertanggal tanggal 1 Juli di Anatolia Tengah provinsi Kirikkale mengutip kata-kata Besir Atalay: "Siapa saja yang mencoba memblokir jalan Besar Turki tidak akan berhasil. Ada beberapa kalangan yang cemburu dengan pertumbuhan Turki. Mereka semua bergabung, di satu pihak Yahudi Diaspora. Kamu lihat sikap media asing selama insiden Taman Gezi, mereka mengambilnya, dan mulai menyiarkan dengan segera, tanpa melakukan evaluasi.”
Sebelum pernyataan resmi keluar dari kantor Besir Atalay, komunitas Yahudi Turki mengeluarkan siaran pers di situsnya, mengatakan mereka mencoba untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pernyataan itu mencakup rincian, makna dan isi.
Komunitas Yahudi Turki mengatakan dalam siaran pers yang dikeluarkannya, “kami ingin menyampaikan keprihatinan kami bahwa semua orang Yahudi di seluruh dunia, termasuk Yahudi Turki, mungkin menjadi sasaran macam ini secara pukul rata di hampir setiap situasi.”
Aksi protes di Taman Gezi protes dimulai pada bulan Mei, mungkin dipicu rencana Istanbul Metropolitan Municipality untuk menghapus area hijau yang unik, Taman Gezi, di sebelah lambang Lapangan Taksim untuk membangun sebuah replika artileri barak Ottoman dan mal.
Sebuah aksi duduk yang dilakukan demonstran secara damai berubah menjadi protes massa di seluruh negeri dengan hampir 2 juta orang diikuti 79 dari 81 kota Turki, menurut angka yang dirilis Kementerian Dalam Negeri. Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan juga menuding berulang kali adanya sebuah lobi tingkat tinggi dan media dunia dalam meningkatkan protes.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...