Walhi Gelar Rapat Akbar Gerakan Masyarakat untuk Lingkungan Hidup

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamenkubuwono X (tengah) didampingi oleh Wali kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) dan Emmy Hafild serta Arya Bima saat memukul kentongan sebagaia tanda digelarnya rapat akbar gerakan lingkungan yang diselenggarakan oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) di Istora Senayan Tennis Indoor, Jakarta Selatan, Selasa (11/3) (Foto-foto : Dedy Istanto).

Sejumlah aktivis lingkungan perwakilan dari 28 daerah di Indonesia saat membacakan pesan-pesan lingkungan sebagai sebuah gerakan untuk menjaga dan melestarikan.

Para tamu undangan yang hadir saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam acara rapat akbar gerakan lingkungan yang digelar oleh Walhi.

Sri Sultan Hamenkubuwono X saat memberikan kata sambutan dalam acara rapat akbar gerakan lingkungan yang menyoroti sejumlah pemimpin yang masih minim berorientasi pada lingkungan.

Wali kota Surabaya Tri Rismaharini saat diberi waktu untuk menceritakan tentang pengembangan wilayahnya bersama dengan masyarakat secara partisipatif.

Direktur eksekutif Walhi Abednego Tarigan saat membacakan platform tentang keadilan ekologis di depan ratusan para aktivis lingkungan yang hadir dalam rapat akbar gerakan lingkungan.

Salah satu atribut spanduk yang dibawa oleh perwakilan masyarakat dari berbagai daerah bertuliskan tentang penolakan terhadap pembangunan jembatan selat sunda.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dalam menyambut hari jadinya ke-33, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menggelar rapat akbar gerakan lingkungan hidup dengan mengajak ratusan masyarakat dari berbagai daerah di Istora Senayan, Tennis Indoor, Jakarta Selatan, Selasa (11/3).

Dalam acara rapat akbar yang dihadiri oleh sejumlah aktivis lingkungan diisi dengan kegiatan pembacaan platform keadilan ekologis, serta orasi dan ceramah budaya. Turut hadir Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Wali kota Surabaya Tri Rismaharini, Bima Arya, Emmy Hafild dan sejumlah tamu para undangan lainnya.

Rapat akbar ini merupakan gerakan lingkungan bagian dari konsolidasi nasional serta desiminasi publik sebagai satu wadah untuk melihat persoalan lingkungan dan Hak Azasi Manusia (HAM). Di tahun politik 2014 setidaknya harus melahirkan pemimpin yang bersih, memihak pada perubahan sosial terutama bagi rakyat, sudah saatnya gerakan masyarakat sipil untuk memukul mundur pada pihak yang telah berkongsi merampas hak hidup rakyat. Untuk para wakil rakyat terpilih nanti haruslah yang siap bekerja memikirkan nasib rakyat untuk bisa keluar dari krisis dan berani menjunjung tinggi nilai-nilai dan membela kepentingan rakyat.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja