Wali Kota Bogor Apresiasi Program Urban LEDS
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Wali Kota Bogor Bima Arya sangat mengapresiasi penyelenggaraan International Networking Seminar, acara tahunan yang mempertemukan wali kota atau pejabat senior dari kota-kota yang terlibat dalam program Urban-Low Emission Development Strategies (Urban LEDS) dari lima negara.
"Sangat mengapresiasi, karena ada lima negara, yakni Afrika Selatan, Brasil, India, dan Portugal, selain Indonesia. Melalui kegiatan ini diharapkan terbangun jejaring dan kolaborasi antarpemerintah kota untuk mendorong pembangunan kota yang rendah emisi dan berkelanjutan secara ekologis," kata Bima Arya dalam seminar Urban-Low Emission Development Strategies di Hotel Salak, Bogor, Kamis (7/5).
Menurutnya Kota Bogor merasa beruntung dengan adanya penyelenggaraan seminar itu karena bisa mendengarkan pengalaman dari negara-negara lain.
"Ada negara-negara lain yang sangat bersahabat dan memiliki pengalaman berharga. Untuk itu di Kota Bogor soal pembangunan perkotaan menjadi paling utama, Kota Bogor bisa mendapatkan keberuntungan dan kehormatan masuk dalam networking internasional terkait pembangunan ramah lingkungan," kata dia.
"(Bogor) siap terus menjadi champion (juara) ramah lingkungan seperti Kota Balikpapan, Bontang, dan lain-lainnya, dan kita implementasikan Kota Bogor ke depan mengutamakan pembangunan yang ramah lingkungan," kata dia.
Pemerintah daerah sudah banyak melakukan banyak program, tetapi, menurutnya, tetap membutuhkan bantuan dari semua pihak.
"Program akan berjalan, seperti bagaimana kita memulai menggunakan transportasi yang biasanya berbahan bakar minyak (BBM) beralih ke bahan bakar gas (BBG), bagaimana Kota Bogor harus memperbanyak ruang terbuka hijau, serta rencana mengembangkan model transportasi umum," kata dia.
Sementara itu, Country Manager ICLEI Indonesia Irvan Pulungan mengatakan seminar yang diselenggarakan selama tiga hari itu sebenarnya lebih membahas laporan dari 24 negara, terutama Eropa, di mana ada lima kota yang sudah berkomitmen soal pengurangan emisi gas rumah kaca. Dari hitungan bisnis paling moderat, melalui komitmen itu setiap kota bisa menurunkan 25 persen dari global, dari sektor listrik, bangunan pemerintahan, transportasi, dan lain sebagainya.
Mempelajari setiap kota mampu menurunkan minimal 25 persen emisi gas rumah kaca, maka Irwan mengatakan bila ICLEI bekerja sama dengan pemerintah dan investor, ada harapan bisa menurunkan sampai 50 persen.
Untuk itu, kata Irvan, setiap kota Urban LEDS dalam program ini mendapatkan bantuan dana untuk eksistensi dan infrastruktur sekitar Rp 1,2 miliar yang dialokasikan oleh UN Habitat dan didanai oleh Uni Eropa.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...