Wali Kota: Transjakarta Gratis Rugikan Perbankan Bekasi
BEKASI, SATUHARAPAN.COM – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, menilai program Transjakarta gratis yang segera digulirkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan merugikan pendapatan keuangan dari perbankan milik pemerintah daerah setempat.
"Persyaratannya mewajibkan para penumpang untuk memiliki rekening di Bank DKI. Kalau uang warga saya masuk semua ke rekening DKI, kami bisa rugi," katanya di Bekasi, Rabu (18/5).
Menurut Rahmat, tercatat sebanyak 60 persen dari total 2,4 juta jiwa warga Kota Bekasi saat ini bepergian ke Jakarta dengan beragam urusan.
Tidak sedikit pula dari kaum komuter tersebut, yang memanfaatkan transportasi massal Transjakarta sejak armadanya resmi beroperasional di Kota Bekasi pada bulan April 2016.
"Ini merupakan strategi yang bagus dari Pemprov DKI, dalam menggenjot sektor keuangan banknya melalui Transjakarta. Namun, kita juga harus pertimbangkan dampaknya bagi perbankan kami di daerah," katanya.
Meski demikian, Rahmat tetap mengapresiasi program Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menggratiskan ongkos perjalanan menggunakan Transjakarta bagi warga Bekasi pada tahun 2016.
"Karena bukan hanya warga DKI yang gratis, warga Kota Bekasi pun memiliki hak untuk naik Transjakarta secara gratis selama memenuhi persyaratan," katanya.
Rahmat mengimbau warganya untuk tetap menyimpan uang di bank daerah setempat dalam rangka menunjang pembangunan daerah yang lebih baik lagi.
"Kami juga punya Bank Syariah Bhagasasi sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bekasi," katanya. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Doa dan Air Mata pada Peringatan 20 Tahun Tsunami Yang Menew...
BANDA ACEH, SATUHARAPAN.COM-Orang-orang berkumpul dalam doa dan mengunjungi kuburan massal di Provin...