Walkot Jakut: Tak Ada Relokasi bagi Rumah Ibadah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wali Kota Jakarta Utara Rustam Efendi menyatakan tidak ada relokasi bagi dua tempat ibadah yaitu masjid dan gereja di wilayah Kalijodo yang terkena dampak gusur.
“Pada intinya kan gini.. Tempat-tempat ibadah itu kan diperlukan bilamana ada jemaatnya atau jamaahnya. Bila jemaat atau jamaahnya tidak ada kan otomatis di lokasi itu tidak diperlukan lagi tempat ibadah,” kata dia usai memantau pemberitahuan Surat Peringatan ketiga (SP 3) di Jalan Kepanduan II Jakarta Utara, hari Minggu (28/2).
Menurutnya, pemerintah kota tidak perlu lagi membangun rumah ibadah yang baru untuk para jemaat yang gereja dan masjidnya ikut digusur. Dia meminta agar warga beribadah di gereja atau masjid terdekat saja.
Namun, pernyataan Rustam bertentangan dengan Sekretaris Daerah Saefullah yang sebelumnya menyatakan akan ada tim khusus yang akan merelokasi dua tempat ibadah tersebut.
“Kecuali ada tempat ibadah itu nanti ada tim khusus yang menyelesaikan itu karena harus dibicarakan relokasinya kemana dan nanti bangunannya seperti apa,” kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di Balai Kota, hari Jumat (19/2).
Sementara itu, pihak Gereja Bethel Indonesi (GBI) Kalijodo menyatakan sejauh ini belum ada pembicaraan resmi terkait relokasi gereja dari Pemkota Jakarta Utara. Gembala Sidang GBI Timotius Sutomo yang berada di kawasan Kalijodo hari Minggu (28/2) menyatakan untuk sementara akan beribadah di gedung asosiasi pendeta di daerah Tubagus Angke.
“Memang ada wacana itu kami dengar juga ada relokasi. Tapi memang secara resmi belum (ada pembicaraan). Memang kami juga tidak punya dasar menuntut apa-apa jadi ya kami berdoa saja,” kata Timotius Sutomo.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...