Wall Street Jatuh Dua Persen karena Aksi Jual Meluas
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh sekitar dua persen pada Jumat atau Sabtu (25/1) pagi WIB, merosot untuk hari kedua berturut-turut di tengah kekhawatiran atas negara-negara berkembang dan kekecewaan dalam laba perusahaan AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 318,24 poin (1,96 persen) menjadi 15.879,11. Penurunan ini merupakan yang terbesar dalam satu hari dalam hal poin dan persentase sejak 20 Juni 2013.
Indeks berbasis luas S&P 500 jatuh 38,17 poin (2,09 persen) menjadi 1.790,29, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 90,70 poin (2,15 persen) menjadi 4.128,17.
Para analis mengatakan, investor mencemaskan penurunan tajam mata uang peso Argentina dan mata uang negara-negara berkembang lainnya.
Kekhawatiran lain telah lumayan mengalir dari laporan-laporan laba perusahaan yang menunjukkan perusahaan-perusahaan besar memproyeksikan permintaan tahun ini lebih rendah dari yang diperkirakan para analis.
"Saya masih percaya itu bagian dari koreksi dan bukan awal dari beberapa krisis dari beberapa jenis," kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank.
Beberapa ahli memperkirakan pasar saham telah 10-20 persen dinilai terlalu tinggi (overvalued) setelah melonjak pada 2013, kata Ablin.
"Saya berharap bahwa fundamental akan meningkat," kata Ablin. "Tetapi sejauh ini musim laba, sementara wajar, belum terjadi kejutan positif yang sangat besar."
Kerugian tampak meluas, tetapi penurunan paling tajam terjadi pada saham-saham industri, seperti General Electric jatuh 3,4 persen dan FedEx anjlok 4,0 persen, perusahaan material seperti Paper International turun 4,1 persen dan United States Steel merosot 4,0 persen, serta keuangan seperti Citigroup turun 2,7 persen dan JPMorgan Chase turun 2,4 persen.
Segmen ini cenderung lebih rentan terhadap siklus ekonomi, naik ketika ekonomi lebih baik dan jatuh ketika ekonomi melambat.
Perusahaan-perusahaan konsumen, termasuk Costco Wholesale turun 0,6 persen dan Colgate Palmolive turun 1,7 persen melanjutkan penurunan yang lebih kecil.
Hasil laba juga mendorong kenaikan dalam beberapa kasus produksi langka pada Jumat.
Komponen Dow, Microsoft, naik 2,1 persen setelah melaporkan rekor pendapatan pada kuartal kedua fiskal didukung permintaan yang kuat untuk konsol Xbox, tablet Surface dan layanan "cloud" internet.
Anggota Dow lainnya, Procter & Gamble naik 1,2 persen setelah labanya mengalahkan harapan satu sen di 1,21 dolar AS per saham. Perusahaan juga menegaskan perkiraannhya untuk setahun penuh.
Tetapi perusahaan farmasi Bristol-Myers Squibb tenggelam 5,6 persen karena kekhawatiran bahwa pihaknya mengambil waktu terlalu lama untuk menguji dan mengembangkan obat kanker yang menjanjikan, sekalipun labanya mengalahkan harapan dengan delapan sen menjadi 51 sen per saham.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS turun menjadi 2,74 persen dari 2,77 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30 tahun turun menjadi 3,65 persen dari 3,68 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...