Wall Street Jatuh karena Data Manufaktur AS Mengecewakan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Saham-saham di Wall Street jatuh lebih dari dua persen pada Senin atau Selasa (4/2) pagi WIB, setelah laporan manufaktur AS secara mengejutkan melemah memicu putaran penjualan lain di tengah kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global itu.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 326,05 poin (2,08 persen) menjadi 15.372,80.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 40,70 poin (2,28 persen) menjadi 1.741,89 dan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 106,92 poin (2,61 persen) menjadi 3.996,96.
"Ini adalah awal dari koreksi yang kita telah tunggu-tunggu," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital.
Aksi jual muncul setelah sebuah laporan menunjukkan pertumbuhan sektor manufaktur AS melambat tajam pada Januari. Indeks pembelian manajer Institute for Supply Management (ISM) merosot menjadi 51,3 dari 56,5 pada Desember, tidak jauh di atas 50 tingkat antara ekspansi dan kontraksi.
Cardillo mengatakan data ekonomi "tentu tidak baik", tetapi mencatat bahwa beberapa dari pelemahan dapat dikaitkan dengan cuaca sangat dingin yang menekan konsumsi dan aktivitas lainnya.
Scott Wren, ahli strategi ekuitas senior, mengatakan koreksi saham tak terelakkan setelah investor melakukan penawaran berlebihan pada akhir 2013 karena membaiknya data ekonomi.
"Kami berada dalam pertumbuhan moderat, lingkungan inflasi moderat," kata Wren. "Orang-orang terbawa dengan percepatan ekonomi yang dirasakan."
Wren memperkirakan S&P 500 bisa jatuh ke serendah 1.700, tetapi merekomendasikan kliennya untuk menggunakan kemunduran sebagai kesempatan membeli.
General Motors turun 2,3 persen setelah penjualan kendaraan Januari merosot 12 persen, sedangkan Ford turun 2,7 persen setelah penjualan Januarinya turun tujuh persen.
Januari biasanya bulan yang paling sulit untuk penjualan mobil karena ruang pamer kosong setelah penjualan akhir tahun yang besar pada Desember. Tetapi cuaca musim dingin yang luar biasa brutal tahun ini membuat orang di rumah dan bahkan menunda pengiriman penjualan untuk armada pemerintah dan perusahaan.
Saham telekomunikasi tenggelam setelah pemotongan harga oleh AT&T untuk telepon pintar (smartphone) mengangkat kekhawatiran tentang ketangguhan persaingannya. AT&T turun 4,1 persen, Verizon turun 3,4 persen dan Sprint menyerah 5,1 persen. Keduanya, AT&T dan Verizon berada di Dow.
Pfizer adalah satu-satunya anggota dari Dow yang naik, meningkat 0,7 persen setelah mengumumkan data klinis positif terhadap obat palbociclib untuk wanita pasca-menopause karena didiagnosa kanker payudara metastatik lanjut atau yang baru.
Harga obligasi melonjak. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 2,58 persen dari 2,67 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,54 persen dari 3,62 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...