Wall Street Jatuh karena Minyak Capai Harga Terendah Baru
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Saham-saham di Wall Street mengawali pekan yang sibuk oleh berbagai publikasi laporan laba perusahaan dengan penurunan tajam pada Senin (Selasa 13/1 pagi WIB), karena harga minyak merosot ke posisi terendah baru multi-tahun.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 96,53 poin (0,54 persen) menjadi 17.640,84 pada penutupan.
Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 16,55 poin (0,81 persen) menjadi berakhir di 2.028,26, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 39,36 poin (0,84 persen) menjadi 4.664,71.
Patokan minyak mentah Brent untuk Eropa ditutup di bawah 50 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak April 2009, menyusul perkiraan suram pasar minyak dari Goldman Sachs.
Saham-saham sektor energi turun tajam, termasuk anggota Dow Chevron dan Marathon Oil, masing-masing merosot sebesar 2,2 persen dan 5,1 persen.
"Pasar gelisah tentang harga energi yang lebih rendah dan apakah mereka sedang meramalkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dan bukan hanya ketidakseimbangan pasokan-permintaan," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di S&P Capital IQ.
NPS Pharmaceuticals melesat 8,2 persen lebih tinggi setelah mengumumkan rencana akan dibeli oleh Shire yang berbasis di Irlandia senilai 5,2 miliar dolar AS.
Perusahaan kesehatan binatang MWI Veterinary Supply naik 8,2 persen di tengah berita pihaknya akan diakuisisi oleh distributor farmasi AmerisourceBergen senilai 2,5 miliar dolar AS. Saham AmerisourceBergen kehilangan 2,2 persen.
Produsen obat Bristol-Myers Squibb naik 3,1 persen di tengah berita bahwa sebuah studi untuk perusahaan obat kanker paru-paru Opdivo dihentikan karena panel independen menemukan bahwa obat itu berhasil meningkatkan tingkat ketahanan hidup pada pasien.
Perusahaan bioteknologi Celgene naik 2,9 persen karena memproyeksi penjualan 2015 sebesar 9-9,5 miliar dolar AS, naik 22 persen dari tahun lalu.
Jaringan perhiasan Tiffany merosot 14,0 persen karena mengatakan penjualannya selama masa liburan penting turun satu persen dari tahun lalu, terutama karena kinerja yang sangat lemah di Jepang. Kepala perusahaan Michael Kowalski menandai hasil tersebut sebagai "secara keseluruhan mengecewakan."
SanDisk, yang memproduksi produk-produk penyimpanan data dalam elektronik konsumen, kehilangan 13,9 persen setelah mengumumkan bahwa mereka memperkirakan penjualan kuartal keempat 1,73 miliar dolar AS, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,80-1,85 miliar dolar AS.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 1,91 persen dari 1,96 persen pada Jumat (9/1), sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,49 persen dari 2,54 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP/Ant)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...