Wall Street Jatuh sebab Bank Besar Terpukul Aturan Modal
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh pada Selasa (Rabu, 10/9 pagi WIB), ditarik ke bawah oleh bank-bank besar setelah Federal Reserve AS mengindikasikan persyaratkan modal yang lebih ketat.
Sementara Apple gagal mengesankan para investor mengirimkan sahamnya lebih rendah setelah peluncuran produknya yang banyak ditunggu, menambah aksi jual pada sektor teknologi yang lebih luas.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 97,55 poin (0,57 persen) menjadi ditutup pada 17.013,87.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 13,10 poin (0,65 persen) menjadi berakhir pada 1,988.44, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 40,00 poin (0,87 persen) menjadi 4.552,29.
Anggota Dow, JPMorgan Chase dan Goldman Sachs, masing-masing turun 1,4 persen dan 1,5 persen dan Morgan Stanley jatuh 2,7 persen setelah pejabat terkemuka Fed AS mengatakan bank-bank terbesar dengan ketergantungan yang tinggi terhadap pendanaan jangka pendek akan memiliki aturan modal yang lebih ketat, untuk memastikan mereka tidak menempatkan sistem keuangan pada risiko.
Pasar lebih rendah pada awal perdagangan dan kerugian melaju cepat pada sore hari setelah Apple, perusahaan terbesar AS berdasarkan kapitalisasi pasar, meluncurkan iPhone baru, sebuah sistem "mobile-payment" (pembayaran bergerak) dan "smartwatch" (jam pintar).
Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank, mengatakan investor tampaknya kecewa, saham Apple ditutup turun 0,4 persen.
"Investor telah datang ke harapan `game-changer` dari perusahaan ini dan apa pun singkatnya itu mengecewakan," katanya.
Anggota Dow, Home Depot, turun 2,1 persen setelah menyatakan bahwa sistem data pembayarannya telah dilanggar, berpotensi memengaruhi pelanggan yang menggunakan kartu kredit di AS dan Kanada.
McDonald, anggota Dow lainnya, turun 1,5 persen karena melaporkan bahwa penjualan globalnya pada Agustus turun 3,7 persen sebagian karena penurunan 14,5 persen di divisi Asia/Pasifik, Timur Tengah dan Afrika menyusul skandal keamanan makanan di Tiongkok.
Raksasa ritel online Amazon tenggelam 3,7 persen setelah memangkas harga telepon pintar (smartphone) Fire-nya dari 199 dolar AS (sekitar Rp 2,35 juta) menjadi 99 dolar AS (sekitar Rp 1,16 juta) dengan kontrak dua tahun. Para analis melihat pemotongan harga sebagai sebuah tanda telepon yang sedang dijual buruk.
Perusahaan makanan General Mills turun 0,6 persen setelah mengumumkan bahwa pihaknya akan mengakuisisi perusahaan makanan organik Annie dalam kesepakatan senilai 820 juta dolar AS (sekitar Rp 9,65 juta).
General Mills mengatakan pembelian akan meningkatkan posisinya dalam segmen bisnis yang makin populer.
Saham Annie melonjak 37,6 persen.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,50 persen dari 2,47 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,23 persen dari 3,22 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...