Wall Street Tak Terpengaruh Kemenangan Tsipras
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Bursa Perdagangan Amerika Serikat Wall Street tidak terpengaruh kemenangan Pemimpin Partai Syriza Yunani, Alexis Tsipras.
Seperti diberitakan CNBC, Selasa (27/1) dini hari WIB. Investor mengabaikan hasil pemilu Yunani dan musim salju yang melanda Pantai Timur Amerika Serikat.
CNBC mencatat Indeks S&P 500 menguat 5,24 poin atau 0,3 persen menjadi 2.057,07. Dow Jones menambah 6,1 poin atau 0,03 persen menjadi 17.678,70 dan Nasdaq naik 13,88 poin atau 0,3 persen ke level 4.771,76.
Dari Yunani, partai Syriza memenangi pemilu setelah memperoleh 149 dari 300 kursi parlemen. Namun, ketakutan akan kemungkinan keluarnya Yunani dari Zona Euro sedikit memudar setelah pemimpin partai Syriza, Alexis Tsipras mengatakan akan menegosiasikan ulang kesepakatan utang Yunani dengan para pemimpin internasional.
Partai Syriza memenangkan 149 kursi dari 300 kursi parlemen, kurang dua kursi untuk menjadi pemerintah mayoritas absolut, dalam pemilu Minggu (25/1).
Tsipras memenangi pemilu setelah mengalahkan Perdana Menteri Antonis Samaras yang konservatif. Selanjutnya, Alexis Tsipras akan bertemu dengan ketua- partai-partai independen kecil yang juga menentang kesepakatan penyelamatan ekonomi Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional, IMF.
Efek pemilu Yunani ada pada harga tembaga yang melemah, selain diakibatkan penguatan dolar AS atas euro.
Dolar AS menguat pada Senin (26/1) karena memicu kekhawatiran negara di Laut Adriatik itu akan ke luar dari zona mata uang Eropa, sehingga menekan permintaan atas komoditas yang dipatok dengan dolar AS.
Kontrak tembaga melemah 1,2% setelah ditutup pada posisi terlemah sejak Juli 2009 pada 23 Januari lalu.
“Penguatan dolar AS memberi tekanan pada harga logam,” ujar Chae Un Soo, pedagang logam pada Korea Exchange Bank Futures Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (26/1).
Menurut Chae, harga logam masih akan turun dan pasar mencari harga terendah sebelum melakukan pembelian.
Pemimpin redaksi Deutsche Welle Yunani, Spiros Moskovou menyebut Alexis Tsipras sebagai ketua partai kiri sekarang memasuki fase paling berat dalam karir politiknya.
“Robin Hood" Yunani, begitu julukan Tsipras, sama sekali tidak punya pengalaman dalam memegang tanggung jawab pemerintahan.
“Tapi sebagai pemenang pemilu dan tumpuan harapan mayoritas, kini dia harus mewujudkan retorika anti penghematannya ke dalam politik praktis,” kata Spiros.
Spiros menyebut Tsipras memegang tugas yang tidak mudah karena Yunani hingga kini masih tergantung dari suntikan uang dari Troika, terdiri dari Dana Moneter Internasional, Bank Sentral Eropa dan Komisi Uni Eropa, yang dibenci rakyat.
“Yunani terbukti gagal total dalam upaya refinansial lewat pasar bebas beberapa bulan silam,” kata Spiros. (cnbc.com/dw.de/bloomberg.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...