Wall Street Turun Setelah Yellen Prediksi Kenaikan Suku Bunga Desember
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Saham-saham Wall Street berakhir turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan bank sentral AS bisa mengangkat suku bunganya pada Desember.
Yellen, berbicara dalam sidang Kongres, mengatakan kenaikan suku bunga bulan depan kemungkinan terjadi jika data terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Sambutannya datang dua hari sebelum Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan ketenagakerjaan yang banyak diantisipasi untuk Oktober.
Laporan lapangan kerja nasional ADP yang dirilis Rabu mengatakan sektor swasta meningkatkan karyawannya sebanyak 182.000 pada Oktober, turun 8.000 dari September dan kurang lebih pada pada rata-rata selama empat bulan terakhir.
Namun data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas di sektor jasa naik tajam pada Oktober, menjadi 59,1 pada indeks pembelian manajernya dari 56,9 pada September.
Dow Jones Industrial Average turun 50,57 poin (0,28 persen) menjadi berakhir di 17.867,58.
Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 7,48 poin (0,35 persen) menjadi 2.102,31, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 2,65 poin (0,05 persen) menjadi 5.142,48.
Sebagian besar saham media melemah menjelang laporan laba pada Kamis dari anggota Dow, Disney, yang jatuh 2,0 persen. Comcast kehilangan 1,8 persen dan CBS merosot 0,6 persen.
Twenty-First Century Fox, Rupert Murdoch, turun 5,1 persen karena meraba sebuah kinerja yang buruk oleh film superhero "Fantastic Four" sebagai faktor dalam penurunan 35 persen keuntungan menjadi 675 juta dolar AS untuk kuartal yang berakhir 30 September.
Time Warner kehilangan 6,6 persen karena menurunkan prospek laba 2016, menghidupkan kembali kekhawatiran tentang tekanan kompetitif pada perusahaan-perusahaan kabel dan penyiaran dari Netflix dan perusahaan teknologi lainnya. Time Warner memproyeksikan laba 2016 sekitar 5,25 dolar AS per saham, di bawah 5,61 persen yang diperkirakan para analis.
Tesla Motors melonjak 11,2 persen karena melaporkan kerugian kuartal ketiga 230 juta dolar AS, namun mengatakan akan meluncurkan model baru untuk pembeli kurang mampu pada Maret 2016. Credit Suisse mengatakan "panggung tampaknya diatur untuk sangat kuat pada 2016."
Perusahaan kupon elektronik Groupon anjlok 26,3 persen karena melaporkan rugi bersih 27,6 juta dolar AS pada kuartal ketiga dan memperkiraan pendapatan 815-865 juta dolar AS pada kuartal keempat. Para analis telah memperkirakan 956,8 juta dolar AS.
Groupon juga mengatakan bahwa pihaknya mempromosikan direktur operasi Rich Williams untuk kepala eksekutif, menggantikan pendiri Eric Lefkofsky, yang akan kembali menjabat ketua dewan.
Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 2,23 persen dari 2,21 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun merosot menjadi 2,99 persen dari 3,00 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...