Wamenperin: Standarisasi Kunci Peningkatan Daya Saing
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun menyatakan bahwa dengan menerapkan standarisasi pada produk-produk buatan dalam negeri, akan mampu meningkatkan daya saing karena akan meningkatkan kualitas produk tersebut.
"Jika standar untuk produk dalam negeri sudah dipenuhi, maka daya saing kita akan semakin meningkat, namun, jika standarisasi belum baik maka kita tidak akan mampu bersaing," kata Alex seusai membuka Pameran AllPack, AllPlas dan IPEX 2013, di Jakarta, Rabu (30/10).
Menurut Alex, dengan penerapan standar yang baik untuk hasil produksi industri dalam negeri, maka saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan, Indonesia tidak akan kalah dari negara-negara lainnya.
"Kata kunci untuk daya saing adalah standarisasi, dan itu sangat penting dalam menghadapi pasar bebas yang akan mulai diberlakukan pada akhir tahun 2015 mendatang," kata Alex.
Alex menjelaskan, khusus untuk kemasan, juga harus memiliki standar yang baik karena bagaimanapun sebuah kemasan produk merupakan penilaian awal dari suatu barang yang mampu menarik minat konsumen untuk membeli.
"Untuk kemasan sendiri juga harus memiliki standar, intinya, untuk semua hasil produksi dalam negeri harus memiliki standar untuk meningkatkan daya saing," kata Alex.
Untuk industri kemasan sendiri, pertumbuhannya didorong oleh pertumbuhan pada sektor industri makanan dan minuman, farmasi, maupun barang kebutuhan konsumen lainnya.
Berdasarkan bahan baku yang dipergunakan, industri kemasan dapat dibagi menjadi lima sektor yakni, kertas dan karton, plastik kaku, plastik fleksibel, kemasan logam, dan kemasan gelas atau kaca.
Sebanyak 40 persen kemasan yang dipergunakan di Indonesia merupakan kemasan kertas dan karton, 34 persen kemasan plastik, 14 persen kemasan logam, dan 11 persen kemasan gelas.
Pemerintah sendiri terus mendorong perkembangan dan peningkatan daya saing khususnya industri kemasan, dengan memperkuat struktur industri hulu ke hilir, dan menurunkan tarif bea masuk bahan baku untuk yang belum bisa diproduksi dalam negeri.
Selain itu, juga mendorong inovasi teknologi proses produksi yang efisien dan bernilai tambah tinggi, mendorong pertumbuhan sektor industri pengguna kemasan terutama pada industri makanan, minuman dan farmasi. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...