Wanita Jepang Diperkirakan Kunjungi Wilayah NIIS
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Otoritas keamanan publik Jepang mencoba melacak pasangan suami istri yang kemungkinan telah berkunjung ke wilayah yang dikuasai militan Negara Islam Irak dan Suriah.
Para pejabat keamanan menerima informasi bahwa wanita Jepang bersama suaminya, warga Prancis-Aljazair tersebut, dan keduanya adalah Muslim, berencana berkunjung ke wilayah-wilayah yang dikuasai militan.
Para pejabat pemerintah sebelumnya menghubungi pasangan tersebut saat keduanya masih tinggal di Tokyo. Dilaporkan pasangan berusia 20-an tahun itu ingin membantu orang-orang yang terpaksa mengungsi akibat perang sipil di Suriah, melibatkan diri dalam tugas memberikan "bantuan kemanusiaan", namun membantah akan ikut bertempur.
Pasangan itu dilaporkan akan bekerja di Istanbul dan menyangkal niatan apa pun menyangkut kunjungan ke wilayah-wilayah yang dikuasai militan.
Para pejabat mencoba membujuk pasangan itu untuk membatalkan rencana perjalanan mereka dan melanjutkan upaya tersebut melalui Kedutaan Prancis di Tokyo.
Namun, pasangan itu meninggalkan Jepang menuju Turki pada awal November lalu. Para pejabat keamanan mendapatkan pasangan tersebut pergi ke Gaziantep, kota dekat perbatasan dengan Suriah. Belum diketahui lagi ke mana pasangan tersebut pergi setelah berkunjung ke kota itu.
Pada Minggu (28/12), Suriah Observatory for Human Rights menyatakan anggota-anggota kelompok militan itu telah membunuh hampir 2.000 orang di Suriah sejak Juni.
Kelompok pejihad itu kerap merekam pembunuhan-pembunuhan yang mereka lakukan dengan kamera video dan memasang gambar-gambar di Internet.
Menurut pakar, taktik itu dilancarkan kelompok tersebut untuk menabur ketakutan di kalangan warga sipil dan kelompok-kelompok saingannya, juga untuk menarik orang-orang baru untuk direkrut. (nhk.or.jp/AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...