Wapres AS akan Bertemu Paus Bicarakan Pengobatan Kanker
ROMA, SATUHARAPAN.COM - Setelah didorong untuk mempercepat penelitian kanker di negerinya, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, bekerja untuk memfokuskan perhatian masyarakat dunia terhadap penyakit yang menghancurkan di Vatikan.
Dalam pidatonya hari Jumat (29/4) dalam sebuah konferensi tentang obat regeneratif, Biden berencana untuk menarik hubungan antara penelitian medis dan isu-isu sosial dan moral yang lebih luas, yang telah mendapat sinyal terang dari Paus Fransiskus. Sementara di Kota Vatikan, Biden, diharapkan untuk bertemu Paus, yang juga akan berbicara di konferensi, tetapi tidak jelas apakah mereka akan mengadakan pertemuan besar.
“Meskipun komunitas medis dan iman terkadang saling mewaspadai satu sama lain, Biden direncanakan untuk menekankan bahwa iman dan kasih harmonis dengan logika dan sains,” kata pejabat pemerintah kepada wartawan sebagaimana dikutip nytimes.com, hari Jumat (29/4).
“Ini tema yang Presiden Barack Obama telah tekankan ketika datang untuk mengatasi perubahan iklim, isu lain yang telah Paus tawarkan,” dia menambahkan.
Tahun lalu, Biden kehilangan seorang putra, mantan Jaksa Agung Delaware, Beau Biden (46), karena kanker otak, dan sebulan kemudian dia mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden.
Sejak itu, dia meluncurkan sebuah gugus tugas atas restu Obama dan Gedung Putih meminta Kongres mengalokasikan US$ 1 miliar selama dua tahun anggaran untuk penelitian, meskipun hanya sebagian kecil yang sejauh ini telah disetujui.
Dalam pidato bulan lalu untuk American Association for Cancer Research, Biden mengatakan dia telah terkesan oleh bagaimana para pemimpin dari negara-negara berbeda seperti Israel dan Uni Emirat Arab ingin berbicara dengan dia tentang satu hal yaitu kanker.
"Saya percaya bersama-sama kita bisa mendesain ulang sistem baru - atau menyesuaikan diri dengan sistem baru - yang lebih baik mendukung usaha Anda dan menyelamatkan nyawa lebih cepat dari sebaliknya," kata Biden.
"Karena aku benar-benar percaya kita berada di titik puncak dari terobosan yang akan menyelamatkan nyawa, menguntungkan semua umat manusia," dia menambahkan.
Biden, yang adalah seorang penganut Katolik, juga berencana untuk bertemu dengan Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan, di Istana Apostolik. Dia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi di Palazzo Chigi, kediaman resmi perdana menteri.
Wapres ke Roma dari Irak, di mana ia melakukan kunjungan kejutan hari Kamis untuk bertemu dengan para pemimpin Irak tentang krisis politik dan kampanye melawan ISIS.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...