Wapres Boediono Pertemuan dengan PM Belanda
DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden RI Boediono melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di kediaman resmi (Catshuis) kepala pemerintahan di Den Haag, Minggu (23/3).
Wapres dalam pertemuan tersebut, antara lain didampingi oleh Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Retno L.P. Marsudi, dan Sekretaris Wakil Presiden Mohamad Oemar.
Sementara PM Belanda didampingi oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Lilianne Ploumen, Penasihat Politik Luar Negeri, Dirjen Kerja Sama Ekonomi Internasional, Direktur Asia dan Oseania.
Wapres menyampaikan salam Presiden SBY kepada PM Belanda.
Pertemuan pada intinya membahas mengenai tindak lanjut kunjungan PM Belanda ke Indonesia pada November 2013.
Beberapa tindak lanjut yang telah dilakukan, antara lain ditandatangani nota kesepahaman kerja sama pertahanan antara Menteri Pertahanan Belanda dan Indonesia pada 4 Februari 2014 di Den Haag.
Selain itu, Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Belanda Melanie Schultz akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada 30 Maret- 4 April 2014 yang akan disertai oleh 18 perusahaan yang bergerak di bidang manajemen air dan akan membahas mengenai rencana induk "National Capital Integrated Costal Development" (NCICD).
Atas pertanyaan pihak Belanda, Wapres menjelaskan mengenai keputusan Indonesia untuk tidak memperpanjang Perjanjian Investasi Bilateral (Bilateral Investment Treatie) dengan Belanda yang akan berakhir pada Juni 2015.
Kebijakan itu tidak hanya berlaku bagi Belanda, namun bagi semua negara, dimana Indonesia memiliki perjanjian investasi bilateral yang akan berakhir.
Indonesia akan membuat "template" perjanjian investasi yang baru yang disesuaikan dengan perkembangan situasi terkini.
Wakil Presiden menginformasikan kepada PM Belanda mengenai kunjungannya ke bendungan raksasa Maeslantkering Barrier di Rotterdam.
PM Belanda menekankan kembali kesiapan Belanda untuk saling berbagi pengalaman dan meningkatkan kerja sama di bidang manajamen air sebagaimana yang telah dibahas dengan Presiden Yudhoyono saat PM Belanda berkunjung ke Indonesia, November 2013.
Wapres menjelaskan mengenai persiapan pemilu di Indonesia yang diyakini akan berjalan dengan lancar, demokratis, dan damai.
Selain itu, Boediono juga menjelaskan perkembangan ekonomi Indonesia yang mencapai pertumbuhan 5,8 persen di tengah situasi ekonomi dunia yang sulit saat ini.
PM Belanda menyampaikan kekaguman atas pertumbuhan ekonomi tersebut.
Wapres juga menjelaskan dampak "tappering off" yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat terhadap ekonomi Indonesia, yang menyebabkan kenaikan tingkat suku bunga dan pengetatan likuditas.
Pada pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia juga menjelaskan mengenai posisi Indonesia terkait perkembangan di Ukraina, dimana Indonesia menekankan pada penghormatan terhadap prinsip dasar integritas teritorial dan mendorong terus dilakukan dialog.
Wapres mengharapkan agar KTT NSS (Nuclear Security Summit) di bawah kepemimpinan Belanda yang berlangsung 24-25 Maret di Den Haag dapat berjalan baik dan menuai kesuksesan. (Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...