Wapres: Semangat Waisak Bisa Jadi Inspirasi Masyarakat

Sejumlah biksu mengambil air suci menggunakan kendi saat prosesi pengambilan air suci pada rangkaian perayaan Tri Suci Waisak tahun 2558 B.E/ 2014 di Umbul Jumprit kawasan lereng Gunung Sindoro Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Temanggung, Jateng, Selasa (13/5). Prosesi pengambilan air suci itu dilakukan oleh puluhan biksu dari majelis agama Buddha sekte Mahayana, Teravada, Tantrayana dan Maitrisiya yang selanjutnya dibawa dan disemayamkan di Candi Mendut. (Foto: Antara)

MAGELANG, SATUHARAPAN.COM – Wakil Presiden Boediono mengharapkan semangat Waisak dapat menjadi inspirasi serta mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk “survive”, unggul, dan maju dalam kehidupan masyarakat dunia.

“Melalui nilai-nilai universal dari darma Sang Buddha sungguh makin bersih hatinya sehingga bisa membangun bangsa yang maju dan sejahtera,” katanya dalam perayaan Tri Suci Waisak 2558 BE/2014 di Taman Lumbini Candi Borobudur di Magelang, Rabu (14/5) malam.

Ia mengatakan bahwa membangun bangsa yang maju dan sejahtera memerlukan perjuangan, pengorbanan, dan kerja keras semua lapisan masyarakat.

“Bagi masyarakat majemuk upaya itu harus selalu didasari semangat toleransi dan persaudaraan,” katanya.

Ia menuturkan bahwa Indonesia dilahirkan sebagai bangsa yang majemuk dengan bermacam suku, bahasa, agama, budaya, dan identitas-identitas lainnya. Semua itu sebagai anugerah Tuhan YME.

“Karunia yang dapat memberikan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemajuan apabila dapat mengelolanya melalui toleransi,” katanya.

Ia mengatakan bahwa hidup pada era global yang penuh dengan tantangan ini perlu peningkatan kerukunan beragama, berbangsa, dan bernegara.

“Saya berharap tema Waisak tahun 2558 BE/2014, yakni `Kembangkan Brahmavihara untuk Kebahagiaan Semua Makhluk` dengan subtema `Senantiasa Berpandangan Terang dan Berpikir Luhur` dapat benar-benar diwujudkan oleh umat Buddha di Tanah Air,” katanya. (Ant)