Warga Australia Bisa Langsung Selamatkan Terumbu Karang Terbesar Dunia
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM – Upaya penyelamatan lingkungan, sebenarnya bisa dilakukan dengan melibatkan warga. Seperti yang dilakukan di Australia, untuk mengatasi kawasan terumbu karang terbesar dunia yang sedang mengalami pemutihan atau banyak yang mati.
Sebuah proyek baru Virtual Reef Diver, hasil kolaborasi sekelompok ilmuwan, mendorong warga di Australia untuk membantu mengklasifikasikan foto-foto terumbu karang, di kawasan Great Barrier Reef.
Tidak perlu datang ke kawasan perairan yang terletak di Negara Bagian Queensland, Australia. warga bisa melakukannya dengan cukup duduk santai di kursi rumah sendiri.
Dengan membantu mengidentifikasi apa yang ada di bawah perairan, warga akan membantu ilmuwan untuk mendapatkan informasi lebih banyak soal Great Barrier Reef.
Terumbu Karang atau Alga?
Langkah pertama, warga Australia dan dunia lain yang siap menjadi 'Citizen Scientist, atau ilmuwan warga, diminta untuk melihat ratusan ribu foto-foto yang dikumpulkan dari seluruh kawasan perairan Great Barrier Reef.
Foto-foto ini, telah dikumpulkan oleh para ilmuwan dari survei XL Catlin mulai tahun 2012.
"Kami meminta orang-orang untuk mengidentifikasi karang yang keras dan lunak, alga, pasir, dan sebagainya."
Menurut Erin Peterson, ilmuwan dari Queensland University of Technology (QUT), hasil dari identifikasi ini akan sangat membantu untuk diolah menjadi data informasi.
"Data ini bisa dijadikan sebagai sebuah model dan kita gunakan untuk memprediksi kondisi terumbu karang di Great Barrier Reef," kata Erin yang juga mengepalai proyek Virtual Reef Driver.
Virtual Reef Driver bisa diakses telepon, laptop, dari mana pun yang memiliki koneksi internet, maka lokasi relawan tidak lagi terbatas.
"Siapa pun di Australia dan di dunia bisa ikut terlibat," kata Erin.
Kawasan Great Barrier Reef, yang membentang sepanjang 2.300 kilometer memiliki luas 350.000, yang lebih luas dari Victoria dan Tasmania.
Dengan luas tersebut, maka terlalu besar bagi ilmuwan untuk bekerja sendirian, sehingga membutuhkan 'ilmuwan warga' untuk membantunya.
Lewat proyek ini warga diajak juga untuk menjadi 'ilmuwan' untuk selamatkan lingkungan. (abc.net.au)
Editor : Sotyati
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...