Warga Australia Dituduh Kirim Laskar ke Suriah
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Seorang warga Australia diduga bertindak sebagai 'perantara' yang membantu mengirim pemuda Australia untuk ikut bertempur dalam konflik yang terjadi di Suriah.
Dokumen pengadilan Australia mensinyalir, seorang warga negara Australia bernama Mohammed Ali Baryalei yang berada di Turki telah bekerjasama dengan pria Sydney, Hamdi Al Qudsi, untuk mengirim laskar pemberontak dari Australia melalui Turki menuju ke Suriah.
Seperti disampaikan abc.net.au, pada Kamis (23/1) waktu setempat, Hamdi Al Qudsi didakwa atas keterlibatan mengirim enam pemuda Australia untuk ikut bertempur di Suriah. Sedangkan Mohammed Ali Baryalei belum dikenai dakwaan dan diduga masih berada di Turki.
Jaringan Al Qaeda
Menurut dokumen penuntutan yang diserahkan ke Pengadilan Bankstown, Sydney, itu bahwa Hamdi Al Qudsi mengirim pemuda-pemuda untuk bergabung dengan sebuah kelompok yang berkaitan dengan Al Qaeda. Selain itu, dia diduga memberikan saran tentang akomodasi, mata uang, dan keamanan kepada pemuda-pemuda yang direkrut selama berada di belahan dunia.
Sementara itu, perjalanan warga Australia melalui Turki ke Suriah itu menimbulkan pertanyaan yang mengkhawatirkan, karena terlibat perang di sana dianggap sebagai tindak kejahatan. Dokumen itu menduga, Ali Baryalei satu jaringan dengan Hamdi Al Qudsi. Baryalei diperkirakan terbang dari Australia menuju ke Tokyo pada tanggal 10 April tahun lalu dan saat ini diduga sedang berada di perbatasan antara Turki-Suriah. .
Setelah dua bulan kemudian, menurut dokumen itu, polisi Australia mendengarkan sebuah pembicaraan telepon yang mencurigakan. Pembicaraan itu mengindikasikan, Ali Baryalei berada dibalik sebuah pertempuran pemberontakan yang mengakibatkan banyak orang tewas dan terluka.
Meskipun dugaan ini serius, namun Ali Baryalei belum dikenai tuduhan dan dugaan itu belum dibuktikan di Pengadilan. Namun laporan itu menambah kekhawatiran tentang hubungan antara warga Australia dan Laskar Jihad di Suriah.
Pada pekan ini, seorang anggota kelompok Islamic State of Iraq and the Levant (ISIS) mengatakan kepada ABC, bahwa pria Sydney, Caner Temel (22), tertembak di kepala dalam pertempuran antara satuan ISIS dan kelompok pemberontak lain yang tidak terlalu esktrim.
Caner Temel merupakan salah satu pemuda yang diduga dikirim Hamdi Al Qudsi ke Suriah. Dia tewas hanya beberapa hari setelah pria Sydney, Yusuf Ali, dan isterinya tewas dekat Aleppo. Pasangan itu juga diduga dikirim oleh Hamdi Al Qudsi ke Suriah.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...