Warga Filipina di Thailand Diminta Hindari Warna Merah dan Kuning
MANILA, SATUHARAPAN.COM – Warga negara Filipina yang bepergian ke Thailand dianjurkan untuk tidak memakai warna merah dan kuning guna menghindari terjebak dalam ketidakpastian politik di negeri tersebut, Kedutaan Besar Filipina di Bangkok mengatakan.
“Ikut serta atau menunjukkan dukungan dalam bentuk apa pun kepada partai harus dicegah,” kata isi peringatan perjalanan dari kedutaan.
“Informasi bagi Anda, warna merah dan kuning adalah dekat dengan partai-partai politik,” peringatan itu dibagikan kepada warga Filipina yang tinggal atau bepergian ke Thailand.
Para pemrotes di Thailand berniat menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, saudari dari PM terguling Thaksin Shinawatra, dan pemerintahannya.
Thaksin didepak pada 2006 oleh para jenderal yang setia kepada raja yang mengantar kekacauan politik dan protes jalanan oleh massa yang dikenal dengan “Kaus Kuning” sedangkan pendukung Thaksin dikenal sebagai “Kaus Merah”.
Warna merah dan kuning juga terkenal di Filipina dikaitkan dengan upacara keagamaan di negara yang penduduknya kebanyakan menganut agama Katolik.
Dan, seperti halnya di Thailand, warna-warna itu terkait sejarah dan lambang politik.
Kuning adalah lambang pendukung Presiden Benigno Aquino dan mendiang ibundanya Corazon Aquino.
Warna merah merupakan warna kampanye dari keluarga seteru politik bebuyutan mereka, orang kuat Ferdinand Marcos dan keturunannya.
Kekuasaan Marcos selama 20 tahun berakhir dengan peristiwa berdarah yang terkenal sebagai revolusi baju kuning, yang membawa ibu dari Aquino muda ke kursi kepresidenan pada 1986.
Kedutaan Besar Filipina juga menegaskan kembali peringatan oleh Departemen Luar Negeri agar warga Filipina menghindari perjalanan ke Bangkok apabila tidak terlalu penting dan menjauhi unjuk rasa jalanan.
Pengunjuk rasa antipemerintah telah mengumumkan rencana melancarkan protes di Bangkok mulai Senin (13/1) guna menghalangi pemilu Februari yang diselenggarakan pemerintah. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...