Warga Iran Diizinkan Masuk ke AS Setelah Diusir

LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM - Seorang pria berkewarganegaraan Iran yang dilarang masuk ke Amerika Serikat (AS) menyusul larangan perjalanan Presiden Donald Trump kembali ke Los Angeles pada Kamis (2/2) -- orang pertama yang diizinkan kembali ke negara tersebut di bawah putusan hakim.

Ali Vayeghan, yang selama 12 tahun menunggu untuk berimigrasi ke Amerika Serikat untuk bergabung dengan keluarganya, disambut saudara, keponakan dan kerumunan pendukungnya di bandara Los Angeles sambil meneriakkan “Tanah Ini Tanah Anda.”

“Seperti inilah kemanusiaan,” kata pria berusia 61 tahun itu dalam bahasa Farsi, seperti diterjemahkan keponakannya.

“Seperti inilah kemanusiaan. Saya terkejut, terhormat dan terkesima.”

Dia mengatakan dia tidak marah pada siapa pun, menambahkan: “Ini negara terhebat di dunia.”

Pemegang izin tinggal permanen secara paksa diterbangkan kembali ke Dubai setelah tiba di Los Angeles pada Jumat lalu, sesaat setelah larangan sementara Trump yang menargetkan tujuh negara mayoritas Muslim, termasuk Iran, diberlakukan.

Bertindak atas gerakan darurat oleh para pengacara dari American Civil Liberties Union dan pengacara imigrasi, seorang hakim federal memberikan perintah perlindungan sementara yang menyerukan Vayeghan diizinkan masuk ke negara tersebut.

Namun, perintah itu datang terlambat dan pada Sabtu Vayeghan dibawa ke pesawat oleh petugas imigrasi dan dikirim ke Uni Emirat Arab.

Hakim kemudian mengubah perintahnya, memerintahkan para pejabat AS untuk memfasilitasi kembalinya Vayeghan ke AS. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum