Warga Jerman Merayakan 35 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin
Mereka merayakannya dengan menggelar konser dan seni instalasi.
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Puluhan ribu orang merayakan runtuhnya Tembok Berlin 35 tahun lalu di ibu kota Jerman pada hari Sabtu (9/11) dengan konser terbuka, instalasi seni, dan acara resmi untuk memperingati salah satu hari paling bersejarah di negara itu pada 9 November 1989.
Itu adalah "hari keberuntungan yang masih disyukuri oleh kami warga Jerman hingga kini," kata Kanselir Olaf Scholz.
Dibangun pada tahun 1961, Tembok Berlin berdiri selama 28 tahun di garis depan Perang Dingin antara Amerika dan Uni Soviet. Tembok itu dibangun oleh komunis untuk memisahkan warga Jerman Timur dari dugaan kontaminasi ideologis dari Barat dan untuk membendung gelombang orang yang melarikan diri dari Jerman Timur.
Tembok itu telah mengukir jalur sepanjang 156,4 kilometer (97,2 mil) melalui jantung Berlin dan pedesaan di sekitarnya, dan melalui hati banyak warganya. Namun, ketika perbatasan dibuka 35 tahun yang lalu, butuh waktu kurang dari setahun hingga penyatuan kembali negara itu pada 3 Oktober 1990.
Saat ini, hanya beberapa bagian tembok yang tersisa, sebagian besar sebagai objek wisata.
Untuk perayaan ulang tahun pada hari Sabtu, penyelenggara acara membuat dinding sementara berisi 5.000 poster yang dirancang oleh anak-anak dan orang dewasa dengan motto "Kami menjunjung tinggi kebebasan," yang menarik banyak pengunjung, termasuk banyak wisatawan asing. Dinding itu berdiri di sepanjang bekas tembok sepanjang empat kilometer (2,5 mil) di pusat kota Berlin.
Poster-poster tersebut menggabungkan tuntutan para demonstran Jerman Timur terhadap pemerintah komunis pada musim gugur 1989, seperti kebebasan berekspresi, kebebasan pers, dan kebebasan bepergian, dengan keinginan masa kini dan dibuat sebagai bagian dari lokakarya di sekolah, paroki gereja, kelompok seni lokal, dan proyek budaya.
"Tegakkan kebebasan, karena tanpa kebebasan, semua hal lainnya tidak ada artinya," kata Wali Kota Berlin, Kai Wegner, pada acara ulang tahun resmi bersama Presiden Frank-Walter Steinmeier di Monumen Tembok Berlin.
"Kebebasan dan demokrasi tidak pernah menjadi hal yang biasa," kata wali kota, memperingatkan bahwa keduanya saat ini tengah diserang dari banyak pihak.
Pada Sabtu malam, 700 musisi profesional dan amatir diharapkan akan memainkan lagu secara serempak di panggung-panggung berbeda di sepanjang jalan bekas tembok tersebut.
Di antara lagu-lagu lainnya, mereka membawakan lagu "Heroes" karya David Bowie dan "Freiheit," atau kebebasan, karya bintang rock Jerman Marius Müller-Westernhagen. Liriknya akan ditampilkan di layar sehingga penonton dapat ikut bernyanyi.
Grup musik pembangkang Rusia "Pussy Riot" tampil pada hari Minggu (10/11) sebagai puncak dan penutup perayaan ulang tahun tersebut. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kiat Menangani Anak Kejang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Konsultan emergensi dan rawat intensif anak dari Fakultas Kedokteran Univ...