Warga Koptik Minta Obama Bicara Tentang Kekerasan di Mesir
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Warga Gereja Koptik Mesir Meminta Presiden Amerika Serikat, Barack Obama angkat bicara tentang penganiayaan warga kristen di negara itu. Sementara ribuan pendukung Ikhwanul Muslimin menuntut Presiden Muhammad Morsi membersihkan praktik peradilan di sana. Demikian disiarkan situs berita CBN, Jumat (19/4).
Pasca reformasi, Mesir masih menghadapi berbagai masalah. Para hakim menuduh bahwa Morsi berusaha melemahkan independensi dan otoritas peradilan dan para hakim. Namun para pendukung Morsi mengatakan bahwa presiden hanya mencoba untuk membersihkan peradilan dari korupsi.
Sementara itu, di Washington DC, Amerika Serikat, warga Gereja Koptik berkumpul di depan Gedung Putih, hari Kamis (18/4) untuk menuntut keadilan bagi orang Kristen di Mesir. "Kami butuh keadilan! Obama, Obama, di mana kau?" kata salah seorang demonstran.
Para pemrotes mengatakan Amerika Serikat harus berbuat lebih banyak untuk menekan pemerintah Mesir untuk melindungi minoritas Kristen dari berbagai serangan. Mereka juga mendesak orang-orang Kristen di seluruh dunia untuk berdoa dan berdiri bersama mereka menghadapi penganiayaan.
"Kami tidak ingin melihat apa yang terjadi di negara-negara lain di Timur Tengah juga terjadi di Mesir," kata seorang demonstran. "Kita perlu datang bersama dan mendorong upaya untuk memungkinkan Kristen Koptik untuk tetap tinggal di Mesir. Sekali lagi, mereka adalah orang-orang asli Mesir dan mereka memiliki hak untuk tetap di sana."
Diberitakan bahwa puluhan ribu orang Kristen Koptik Mesir telah melarikan diri dalam dua tahun terakhir akibat berbagai aksi kekerasan.
Editor : Sabar Subekti
Perusahaan Pembuat Ponsel Lipat Pertama Bangkrut
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Royole Technologies, perusahaan yang membuat ponsel lipat pertama di duni...