Warga Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel di Yerusalem
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Pasukan keamanan Israel menembak mati seorang warga Palestina saat terjadi bentrokan di Yerusalem timur pada Kamis (8/10), dalam perjalanan mereka menuju rumah seorang pria yang dituduh melakukan serangan penusukan sebelumnya, kata tim medis.
Warga Palestina tersebut ditembak di bagian dada dan mengalami luka fatal di kamp pengungsi Shuafat di wilayah pendudukan Yerusalem timur, menurut Bulan Sabit Merah dan beberapa sumber dari rumah sakit.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah kerusuhan, meliputi kerusuhan di Yerusalem timur dan Tepi Barat serta beberapa serangan penusukan yang menargetkan warga Israel.
Pekan lalu, empat warga Israel dan tujuh warga Palestina tewas dalam kekerasan tersebut.
Empat warga Palestina tewas setelah mereka diduga menyerang warga Israel. Tiga orang lain tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel, termasuk seorang remaja 13 tahun di dekat Bethlehem.
Kerusuhan dan kekerasan itu telah memicu kekhawatiran akan pemberontakan Palestina yang lebih luas dan peringatan tentang intifada ketiga.
Satu Tentara Israel dan Tiga Warga Ditikam di Tel Aviv
Sebelumnya, seorang tentara Israel dan tiga warga ditikam pada Kamis di Tel Aviv dan pelaku penikaman tersebut dilumpuhkan, kata petugas.
Tersangka menikam empat orang tersebut dengan obeng, dan seorang tentara yang berada di area itu menembaknya hingga tewas, kata polisi. Semua korban hanya mengalami luka ringan.
Polisi tidak memberikan keterangan lebih lanjut selain mengidentifikasinya sebagai “teroris”.
Sedikitnya terjadi tujuh serangan penusukan sejak Sabtu ketika kerusuhan menyebar di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem timur.
Sebelumnya pada Kamis, seorang warga Palestina menusuk seorang warga Yahudi berusia 25 tahun di Yerusalem hingga menyebabkan kondisinya kritis, dan pelaku penyerangan sudah ditangkap. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...