Warga Peringati 107 Tahun Genosida Armenia
YEREVAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Armenia di seluruh dunia memperingati dan mengenang 1,5 juta orang yang menjadi korban genosida. Puncak peringatan dilakukan pada hari Minggu, 24 April di Yerevan, Armenia, menurut laporan media Armenia, news.am.
107 tahun yang lalu, pada tanggal 24 April 1915, di ibu kota Kekaisaran Ottoman, Konstantinopel, dimulai penghancuran terhadap rakyat Armenia di kekaisaran itu, yang dimulai dengan penangkapan perwakilan kaum intelektual Armenia: penulis dan penyair, arsitek dan anggota parlemen, dan kemudian berkembang menjadi pembantaian.
Sebanyak 1,5 juta orang Armenia dideportasi, meninggal karena kelaparan dan penyiksaan. Namunh untuk menghindari tanggung jawab, para pemimpin Turki Muda melarikan diri dari pengadilan pada musim gugur 1918.
Tidak ada terdakwa utama yang lolos darinya. Sejarawan yang mendukung hereditas kebijakan anti Armenia mencatat bahwa tiga pemerintahan yang berbeda dan bermusuhan di Turki bersolidaritas hanya dengan satu masalah: pemusnahan total orang-orang Armenia. Dan pemerintah selanjutnya secara konsisten menyangkal Genosida Armenia.
Menurut poin ke-11 dari memorandum pada 23 Agustus 1990, Armenia mendukung pengakuan internasional atas Genosida Armenia di Turki Utsmaniyah dan Armenia Barat.
Pada kesempatan peringatan 107 tahun Genosida Armenia, Presiden kedua Armenia, Robert Kocharyan mengirim pesan.
“Tahun ini, kami berpartisipasi dalam peringatan 107 tahun Genosida Armenia dengan perasaan yang lebih sulit. Jelas bahwa hari ini kenegaraan Armenia dalam bahaya besar, masa depan Artsakh berada di bawah ancaman serius.
Hari ini, memperingati para korban Genosida Armenia, kita harus bersiap untuk pertarungan. Atas nama kebebasan Tanah Air, kehidupan yang layak untuk anak-anak kita, atas nama dunia yang layak," kata pesan itu.
Peringatan 107 tahun genosida Armenia dilarang di Turki, yang selama ini terus menolak peristiwa berdarah itu sebagai genosida. Dengan alasan yang tidak diketahui, gubernur Istanbul tidak mengizinkan acara berkabung tahunan yang didedikasikan untuk para korban Genosida Armenia tahun ini.
Gubernur Istanbul mencatat bahwa mereka tidak merasa nyaman untuk mengadakan acara ini tahun ini, tetapi mereka tidak memberikan alasan apa pun, menurut laporan surat kabar Agos Armenia.
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...